Adolf yang Terjun di Jembatan Liliba Adalah Mahasiswa Poltekes Kupang

0
12840
NTTsatu.com – KUPANGPria asal Adonara, Adolf Pradianto Kia Koli (24) ditemukan tewas di jembatan Liliba, Kelurahan Liliba, Kota Kupang, NTT, Senin (13/1/2020) adalah juga mahasiswa Poltekes Kupang. Dia tercatat sebagai mahasiswa jurusan keperawatan angkatan 2018.

 

Dalam perjalanan, Adolf diketahui menderita sakit. Ia pun mengajukan permohonan cuti untuk menjalani perawatan. Jadi bernarlah bahwa Adolf merupakan mahasiswa aktif di kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kupang. Adolf tercatat sebagai mahasiswa jurusan keperawatan angkatan tahun 2018.

“Korban masih aktif sebagai mahasiswa, tetapi cuti karena sakit,” ujar sumber terpercaya media ini yang enggan namanya dipublikasikan, Senin (13/1/2020) tengah malam.

Sebelumnya, paman korban, Donatus Nama Samon mengaku mendapat telepon dari ibu korban soal kepergian korban tanpa pamit dari rumah. Kepadanya, ibu korban melaporkan jika korban keluar dari rumah sejak Minggu 12 Januari sekitar pukul 18.00 wita.

Senin 13 Januari pagi, ia kembali dihubungi ayah korban dari Flores Timur. Ia dikabarkan jika sepeda motor korban ditemukan di ujung jembatan Liliba. Saat itu, keluarga mengira korban dibawa temannya. Tak ada sedikitpun firasat buruk tentang korban.

Keluarga pun bersepakat menunggu di lokasi sepeda motor korban yang terparkir. Mereka berharap, teman korban segera mengantarnya pulang.

Namun, karena korban tak kunjung datang, keluarga memutuskan untuk turun mengecek korban di bawah jembatan Liliba. Sekitar pukul 17.00 wita, korban akhirnya ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.

“Dikira temannya jemput untuk jalan-jalan. Kami tidak ada firasat apa-apa sebelumnya. Tapi saat dilaporkan sepeda motor ditemukan di ujung jembatan, saya mulai gelisah dan berharap tidak ada kerumunan orang di jembatan. Ternyata korban kita temukan sudah meninggal,” tuturnya kepada wartawan, Senin (13/1/2019).

Ia mengaku, korban selama ini mengidap sakit yang tak kunjung sembuh. “Korban memang sudah lama sakit,” katanya.

Usai dievakuasi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ulli untuk divisum. Keluarga menolak jenazah diotopsi dan menerima kejadian itu sebagai musibah. (Dian/bp)

Komentar ANDA?