Bangun Universitas di Adonara, Paul Sabon Nama Lobi STIKOM Bali

0
1452

DENPASAR. NTTAsatu.com – Mantan Rektor Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, Maumere, Flores, NTT Dr. Paul Sabon Nama, Senin (29/6/2015) lalu bertemu Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan di ruang kerjanya guna menjajaki kemungkinan menjalin kerja sama dengan STIKOM Bali  mendirikan sebuah universitas atau perguruan tinggi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Humas STIKOM Bali Rahman Sabon Nama menjelaskan, dalam pertemuan itu Dr. Paul Sabon Nama memaparkan data demografi, potensi sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi Pulau Adonara serta jumlah sekolah menengah yang ada sebagai masukan kepada STIKOM Bali.

Menurut mantan pastor ini, dari sisi ekonomi Adonara memiliki potensi yang cukup besar yang selama ini menjadi sumber  terbesar PAD  kabupaten Flores Timur.

“Selain itu,  sumber pendapatan terbesar juga adalah remitansi (kiriman uang dari luar negeri, terutama Sabah, Malaysia)  karena budaya masyarakat Adonara yang senang merantau ke luar negeri untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, termasuk untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, sehinggga dari sisi kemampuan membiayai pendidikan tinggi cukup memadai,” kata Paul Sabon Nama yang pernah menjabat Wakil Rektor Universitas Nusa Nipa Maumere 2005 – 2008.

Lebih lanjut Paul Sabon Nama menjelaskan, selama ini sasaran anak-anak tamatan SMK/SMA sederajat di Adonara khususnya dan Flores Timur pada umumnya adalah melanjutkan pendidikan ke Kupang, Makasar, Malang, Jogjakarta dan sebagaian kecil ke Bali.

“Dari sisi letak geografis, demikian Paul Sabon Nama, posisi Adonara sangat strategis sehingga dapat dijangkau dari Larantuka (ibukota kabupaten Flores Timur) dan Lewo Leba (ibukota kabupaten Lembata) serta dari pulau Solor. Jadi kalau sebuah perguruan tinggi berdiri di Adonara, inputnya tidak hanya  tamatan SMA/SMK di Adonara melainkan juga dari Larantuka dan Lewo Leba serta Solor,” tutur doktor Kitab Suci Katolik ini.

Menanggapi pemaparan Paul Sabon Nama itu, Dadang Hermawan mangatakan terbuka kemungkinan untuk kerja sama mewujudkan sebuah perguruan tinggi di Pulau Adonara.  Hanya saja perlu ada lagi mitra lokal sebagai penyandang dana awal.

“Misalnya untuk membiayai proses perizinan, penyiapan gedung dan fasilitas pendukung perkulihan, dan pemasaran. Sedangkan STIKOM Bali mendukung dari sisi sistem administrasi, software, dan tenaga dosen,” kata Dadang Hermawan yang sukses mengelola 26 lembaga pendidikan di bawah payung STIKOM Bali Group.

Menurut Dadang Hermawan, jika perguruan tinggi yang didirikan itu adalah bagian dari STIKOM Bali, maka hal itu tidak akan sulit karena regulasi pemerintah memungkinkan untuk itu. Misalnya membuka Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) STIKOM Bali di Adonara, itu sangat bisa karena regulasinya ada. PJJ atau distance learning ini tidak sama dengan kelas jauh yang sudah dilarang oleh pemerintah.

“Untuk PJJ nanti proses perkulihan menggunakan  teknologi informasi dan komunikasi atau TIK seperti video conference. Jadi anak-anak Adonara kuliah di STIKOM Bali tetapi tidak perlu merantau ke Bali sehingga lebih hemat, ” terang Dadang Hermawan. (rsn)

Komentar ANDA?