Beda Vulo Vutun, Pengungsi Awololo Leluhur Suku Tapoona 

0
668

MENURUT  kisah tutur , di ujung timur pulau Solor zaman dahulu, terdapat sebuah kampung, namanya Maraklolo. Suatu saat terjadi bencana, maka sebahagian penduduknya mengungsi dan menetap Awololo Golo Mangi.

Saat terjadi bencana air pasang yang melanda dan menenggelamkan Awololo, salah seorang pemuda dari keturunan orang Mataklolon berhasil menyelamatkan diri dan terdampar di pantai Loang sekarang. Pemuda lajang itu bernama Beda Vulo Vutun.

Setelah mencapai daratan ia mengembara ke arah matahari terbenam, keluar masuk hutan, naik turun bukit dan lembah akhirnya sampailah Beda di lereng sebuah gunung yang tinggi. Ternyata di lereng gunung itu sudah ada penduduk aslinya.Ia lalu memutuskan menetap di situ.

Di tempat itu tinggal seorang bapak namanya Belawa. Dikisahkan bahwa suatu hari Belawa pergi ke hutan mencari bambu untuk buat bale- bale atau tempat tidur.

Saat ia mengayunkan parangnya yang tajam untuk menebang sebatang pohon bambu yang besar, tiba2 ia dikagetkan oleh suara dari arah bambu yang hendak dipotongnya tersebut.

” Hati-hati potong bapak, potong agak ke atas sedikit, karena kaki saya bisa terpotong!”. Belawa kaget bukan main, tapi tidak tahu persis dari mana asal suara itu. Saat parangnya diayunkan untuk memotong bagian atas bambu itu, kembali suara itu muncul.

“Bapak mesti potong lebih ke atas lagi karena kepala saya bisa terpotong!”. Belawa lalu memotong bambu iti di bagian paling bawah dan paling atas,lalu dibelahnya batang bambu itu.

Betapa kagetnya Belawa, begitu bambu itu terbelah, muncullah dari dalam bambu itu seorang gadis cantik jelita. Ia membawanya pulang dan memelihara sebagai anaknya. Gadis rupawan itu lalu diberi nama Peni Belan Lolon.

Singkat cerita, pemuda lajang Beda Vulo Vutun asal Awololon itu akhirnya berhasil memikat hati Peni Belan Lolon dan mempersuntingnya sebagai isterinya. Pasangan ini dikaruniai keturunan yang banyak lalu menempati kawasan gunung yang kini bernama Labalekan, di tempat yang namanya Lamamanu.

Suatu saat mereka memutuskan untuk turun gunung dan menempati kawasan dekat pantai di kaki gunung. Di sana mereka berjumpa dengan penduduk yang sudah duluan tinggal di situ. Ada yang berasal dari Soge-Paga ada juga yang berasal dari Lepan Batan.

Turunan Beda Vulo Vutun dan Peni Belan Lolon setelah turun dari Lamamanu, tinggal di desa yang kini bernama Lamalera. di atas tanah Gessi-Guaraja dan Tuvaona sampai sekarang. Mereka berkembang menjadi semakin banyak lalu membentuk sebuah suku yang hingga kini dikenal dengan nama Suku TAPOONA.

Kisah ini diceriterakan kembali kepada penulis oleh seorang putra Suku Tapoona, yakni Pius Kia Tapoona, pakar asuransi dan dosen yang tinggal di Jakarta, di Hotel Sari Pasific di bilangan Jl.Thamrin tahun 1999.

Pius sendiri memberi nama putri keduanya dengan nama Anunciata Trixie Peni Belanlolon, berbarengan dengan berdirinya perusahaan Asuransi yang didirikannya” P.T.ATA ILE LODO”.

Semoga kisah ringan ini bermanfaat dan dapat menjadi pengiring aktifitas kita pagi hari ini.

Thomas Ataladjar, Bogor, 5 Pebruari 2019

Komentar ANDA?