NTTsatu.com – KUPANG – Seekor buaya betina hasil tangkapan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa hari lalu hingga sekarang sudah bertelur sebanyak 40 butir di kandang penampuangan buaya tersebut.
“Ada tujuh telur yang sementara dimasukan dalam pasir agar bisa diselamatkan,” kata Kepala Seksi Wilayah 2 BBKSDA NTT, Lidia Tesa Vitasari kepada wartawan, Rabu, 13 November 2019.
Dalam kandang BBKSDA itu, menurut dia, terdapat empat ekor buaya hasil tangkapan di beberapa daerah, seperti Malaka, Rote dan Kabupaten Kupang. Dua ekor buaya adalah betina dan dua lainnya jantan.
Usai bertelur, jelas dia, buaya akan terlihat lebih agresif, sehingga sejumlah telur terlihat retak-retak dan nyaris pecah akibat kibasan ekor buaya yang agresif itu. “Hanya tujuh butir yang coba kami lakukan pengeraman selama 80 hari,” katanya.
Buaya yang diberi nama Te’o itu merupakan hasil tangkapan tim BBKSDA di Kabupaten Rote. Bertelurnya buaya di kandang BBKSDA ini baru pertama kali terjadi.
“Kami belum bisa memastikan apakah telur itu bisa menetas atau tidak. Namun kita coba saja melakukan penetasan,” kata Lidia. (bp/tim)
