Bulan Rosario, Ziarah Perjalanan Berdaulat

0
529

 

KUPANG. NTTsatu – Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menegaskan umat Katolik harus menghayati dengan penuh iman bahwa Bulan Rosario adalah bulan menyegarkan iman. Karena itu ibadat Rosario di Kelompok Umat Basis (KUB) harus dilaksanakan dengan penuh sukacita sehingga dapat menyegarkan iman umat dan menjadi sebuah ziarah Perjalanan Berdaulat.

Penegasan Uskup Agung Kupang disampaikannya dalam renungan ketika memimpin Perayaan Ekaristi Pembukaan Bulan Rosario, Mei 2015 di Taman Ziarah Yesus Maria. Oebelo, Kupang, Jumat, 01 Mei 2015. Umat dan Iman, biarawan/biarawati dari seluruh paroki dalam Kota Kupang menghadiri perayaan Ekaristi itu dengan penuh khusuk.

Uskup mengatakan, Ziarah iman dalam Bulan Rosario harus dihayati sebagai sebuah perjalanan berdaulat dan perjalanan penuh sukacita. Bulan Rosaria yang mulai kita masuki hari ini hendaknya menggugah nurani kita untuk bersama-sama membangun kedautanan hati sehingga perziarahan selama bulan ini menjadi sebuah sukacita yang besar.

“Selama bulan Mei ini persekutuan gereja dalam keluarga-keluarga Katolik hendaknya semakin merekatkan diri dengan kehidupan keluarga Nazareth. Saling mengujungi dari rumah ke rumah selama bulan Mei ini hendaknya dilakukan dengan penuh kesadaran dan iman yang dalam dan senatiasa dalam semangat dan spiritualitas Kerakyatan,“ kata Uskup Turang.

Dia juga mencontohkan sebuah perjalanan Maria untuk mengujungi saudaranya Elizabeth. Perjalanan dalam rangka perkunjungan itu membawa begitu besar sukacita yang dirasakan bersama baik oleh Maria maupun Elizabeth. Contoh inilah yang mesti ditiru selama menjalani ibadah Rosario sepanjang bulan Mei ini.

Rosario Senjata Ampuh

Dalam renungan itu juga Uskup menekankan betapa pentingnya berdoa Rosario dengan selalu memegang Rosario. Karena Rosario itu sendiri merupakan senjata ampuh yang bisa memberikan perlindungan dan kekuatan bagi mereka yang benar-benar mempercayai Rosario tersebut.

Uskup kemudian menuturkan, Uskup Oliver, seorang Uskup di Nigeria Timur Laut telah membuktikan kekuatan Doa Rosario tersebut. Ketika dia sedang berdoa Rosario di depan Sakramen Mahakudus, tiba-tiba Yesus berdiri di depannya dengan memegang sebuah senjata api laras panjang. Memaag saat itu Nigeris sedang dalam pergolakan.

Yesun menyodorkan senjata api laras panjang itu kepada Uskup Oliver. Uskup itu dengan ragu-ragu antara menerima atau menolak, karena dia menyadari bahwa seorang Uskup tidak mungkin membawa senjata api ke medan pertempuan. Namun ktika Uskup itu memberanikan diri menerima senjata itu, saat itu pula yang ada di tanga Uskup buka senjata api tetai sebuah Rosario.

“Inti kisah ini adalah bahwa, Rosario dapat menjadi senjata yang paling ampuh bagi orang Katolik untuk melawan segala sesuatu yang mengoncang kehidupan iman. Karrna itu, marilah kita menjalankan ibadah Rosario selama bulan Mei ini dengan penuh keyakinan dan iman yang mendalam bahwa Rosario itu senjata paling ampuh,” pesan Uskup Turang. (iki)

Komentar ANDA?