Crossway Dagemage Roboh, Jalur Pantura Sikka Terisolir

0
327
Foto: Crossway Dagemage di Nangarasong Desa Kolisia Kecamatan Magepanda roboh sejak Rabu (10/1) malam, menyusul hujan lebat yang mengakibatkan banjir badang

NTTsatu.com – MAUMDERE– Hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Megepanda, Rabu (10/1) siang mengakibatkan banjir badang di beberapa sungai. Kali Dagemage di Nangarasong Desa Kolisia pun meluap mengakibatkan Crossway Dagemage roboh. Robohnya jembatan penghubung ini menyebabkan jalur pantai utara (pantura) terputus dan bakal terisolir.

Crossway ini letaknya kurang lebih 18 kilometer dari Kota Maumere, persis pada batas antara Desa Kolisia dan Desa Kolisia B. Ini adalah ruas jalan pantura Trans Flores yang menghubungkan Kota Larantuka di ujung timur Flores hingga Labuan Bajo di ujung barat Flores.

Kondisi crossway ini sebenarnya sudah sangat memprihatinkan sejak satu tahun yang lalu, ketika banjir bandang melanda sekitar Februari 2017.

Media ini pernah beberapa kali memberitakan kondisi buruk crossway Dagemage. Namun tidak ada perhatian serius dari instansi teknis yang mengurusnya sampai dengan kejadian kemarin.

Jhon Bobby, warga Nangarasong yang ditemui di crossway, Kamis (11/1) menjelaskan,  crossway itu roboh sekitar pukul 23.00 Wita. Dia meyakini robohnya crossway itu diakibatkan oleh banjir badang menyusul hujan lebat seharian yang terjadi di wilayah itu. Saat crossway roboh, tidak ada kendaraan yang melintas.

“Kemarin hujan lebat yang mengakibatkan kali ini banjir dan meluap sampai ke badan crossway. Selama ini sudah terjadi rongga di bagian bawah crossway. Banjir kemarin mengikis badan crossway sampai akhirnya roboh,” jelas John Bobby.

Melihat kondisi ini, puluhan warga sekitar langsung berinisiatif membuka jalur alternatif untuk melancarkan mobilisasi kendaraan bermotor, manusia, dan barang. Kebetulan di samping crossway itu masih ada dataran rata yang masih bisa dijadikan jalan alternatif. Warga bergotong-royong memindahkan tiga buah batu besar yang berada di jalur alternatif. Kendaraan selebar kendaraan roda enam dipastikan bisa melewati jalur alternatif.

Pantauan media ini di lokasi kejadian, sejumlah pemuda yang merupakan warga sekitar terlihat sedang memperlancar arus lalulintas di jalur alternatif. Mereka menggunakan sistem buka tutup sehingga arus lalulintas bisa lancar. Dengan inisiatif ini, warga pun tidak segan-segan meminta uang kepada para pelintas yang melewati jalur alternatif.

Kurang lebih pukul 09.30 Wita datang tiga orang staf teknis dari Unit Pemeliharaan Jalan Provinsi. Ketiganya membawa meteran guna mengukur kerusakan yang terjadi pada Crossway Dagemage. Belum diketahui tindak lanjut apa yang akan dilakukan oleh instansi yang menangani ruas jalan ini.

Berselang 1 jam kemudian, Kasat Lantas Polres Sikka Frid Mada, Kasat Intel Silfanus Hardi, dan Kapolsek Nita Sungkono tiba di lokasi kejadian. Dibantu warga sekitar, polisi pun membentang police line di sekitar badan crossay yang roboh. Pada bagian sekitar crossway yang roboh, masih terdapat rongga di bagian bawah yang sewaktu-waktu bisa roboh. (vic)

Komentar ANDA?