Danrem Berikan Pembekalan Kepada 1600 Cama Unwira Kupang

0
1078
Foto: Danrem dan jajarannya foto bersama Rektor Unwira dan para calon mahasiswa baru Unwira Kupang di GOR Oepoi, Kamis, 31 Agustus 2017

NTTsatu.com – KUPANG – Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., memberikan pembekalan  tentang wawasan kebangsaan kepada sekitar 1.600  calon mahasiswa (cama) Universitas Katholik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Kamis (31/8) bertempat di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kota Kupang.

Di hadapan seluruh mahasiswa baru yang sedang melaksanakan masa orientasi tersebut Danrem menjelaskan tentang situasi global saat ini terkait populasi dunia dan kebutuhan pangan serta energi.

Danrem menggambarkan  perbandingan jumlah penduduk dan ketersediaan pangan yang tidak seimbang.

“Malthus dalam teorinya mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk berdasarkan deret ukur sementara ketersediaan pangan berdasarkan pada deret hitung,” kata Danrem.

Selanjutnya Danrem juga menyinggung terkait gaya hidup masa kini yang banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, 70 persen konflik yang terjadi saat ini di dunia dilatar belakangi oleh ketersediaan energi.

“Energi tersebut sangat terbatas namun menjadi rebutan oleh semua negara di dunia,” tegas Jenderal Bintang Satu yang juga mantan wadanjen Kopassus tersebut.

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Maka  potensi ini satu sisi dapat menguntungkan negara kita sekaligus menjadi kerawanan dan ancaman karena menjadi incaran pihak luar. Ancaman lain terhadap eksistensi negara kita adalah adanya ancaman bahaya masuknya Narkoba yang jumlahnya cukup banyak dan tidak mudah dibendung.

Bila ini dibiarkan maka Bangsa Indonesia akan mengalami lost generation. Generasi muda bangsa dipengaruhi dan dirusak dengan Narkoba tersebut. Kewaspadaan lain adalah adanya gerakan terorisme dan paham radikal yang dapat merongrong dengan menyebarkan paham yang bertentangan dengan ideologi negara Pancasila.

Danrem juga menekankan penggunaan media sosial yang bila disalahgunakan akan dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa  Seperti untuk memfitnah atau menyampaikan ujaran kebencian, seperti yang kerap terjadi belakang.

“Derasnya media sosial juga tidak bisa dibendung, yang bisa kita lakukan adalah menyikapi dengan bijak,” sebut Danrem.

Sementara Rektor Unwira Kupang, Pater Yulius Yasinto, SVD.,M.A., M.Sc., mengapresiasi kegiatan pembekalan yang diberikan Danrem 161/Wira Sakti terkait tentang wawasan kebangsaan. Terlebih mahasiswa sebagai generasi muda perlu dibekali pengetahuan tentang wawasan kebangsaan untuk menanamkan jiwa nasionalisme, patriotisme dan bela negara.

“Kegiatan seperti ini tidak akan terhenti sampai disini, kita akan berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih bersifat implementasi  lapangan”, sebut Rektor Unwira tersebut. (krm/bela)

Komentar ANDA?