Dihentikan Pencarian Lamafa Benyamin Yang Hilang

0
550

NTTsatu.com – LEMBATA –  Warga kampung nelayan Lamalera kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata akhirnya pasrah. Pencarian  Lamafa Benyamin Blikololong yang tenggelam saat menikam ikan pari, Sabtu, 12 Mei 2018 lalu dihentikan melalui ritual adat setempat yang dikenal dengan istilah Beu(ng) Snili.

Karena itu, setelah tiga hari melakukan pencarian dan tidak menemukannya, pada hari ke empat, Selasa 15 Mei 2018 pencarian dihentikan. Warga menggelar ritual Beu(ng) Snili, upacara  mengarungkan siput (kerang) di laut beberapa saat sebagai pengganti jasad lalu diambil dan dimasukan dalam peti jenasah dan  dimakamkan sebagaimana layaknya seseorang meninggal dunia.

Kepala Desa Lamalera A, Yosep Dasion yang dihubungi dari Lewoleba, Selasa (15/5) pagi, menuturkan, dua peledang masih melakukan pencarian hingga pukul 12.00 Wita. “Mereka kembali tanpa hasil dan seperti sudah disepakati malam sebelumnya, pukul 14.00 Wita digelar ritual Beu(ng) Snili.”

Dua peledang yaitu Horo Tena membawa snili (kerang) dan peledang satunya lagi mendampingi. Di lautan sekitar  1000 meter dari pantai, siput lalu dilabuhkan beberapa saat oleh tua adat lalu diambil oleh keluarga yang naik di perahu yang satunya. Siput tersebut lalu dibungkus dengan pakaian milik Benyamin dan dibawa kembali.

Di pantai, seluruh warga dari dua desa Lamalera A dan Lamlalera B menunggu dalam hening. Tiba di pantai, siput lalu diletakkan dalam sebuah peti jenasah kecil.

Ritual selanjutnya dilakukan di namang, depan rumah besar suku Bataona. Setiap nelayan di Lamalera memasukan sepotong kain putih dalam peti.

“Selanjutnya, peti dibawa ke rumah besar Suku Blikololong dengan menyinggahi rumah tinggal keluarga Benyamin Blikololong beberapa saat. “Esok, dilakukan penguburan. Tanpa upacara liturgi apapun,” ujar Dasion seperti dilansir aksiterkini.com.

Hingga Sabtu (19/5) nanti, laut Lamalera dinyatakan terlarang. Tidak boleh ada aktivitas melaut bahkan mandi laut pun dilarang.

Diberitakan sebelumnya, Lamafa Benyamin Blikololong hilang saat menikam pari, Sabtu (12/5/2018). Ketika itu, menurut pengakuan beberapa saksi, setelah menikam dan hendak naik ke perahu, mendadak tenggelam dan hilang. Diduga kuat, kaki Benyamin terlilit tali saat ikan berontak. Saat tali ditarik lagi, ikan tidak terlihat lagi. Demikian pula dengan lamafa Benyamin. Meski berbagai upaya pencarian dilakukan namun ayah dua anak itu tidak ditemukan.(*/bp)

 

Foto: Lamafa Benyamin Blikololong yang hilang saat menikam ikan pari, Sabtu, 12 Mei 2018

Komentar ANDA?