Distribusi Soal UN SMP Masih Tersisa Sembilan Kabupaten

0
765

KUPANG. NTTsatu – Pendistribusian naskah Ujian Nasional (UN) untuk SMP, MTs, kesetaraan paket B, dan SMP Luar Biasa di seluruh provinsi NTT hingga saat ini masih menyisahkan sembilan kabupaten/kota dari 22 kabupaten/kota di NTT. Ditargetkan, pada 29 April semua naskah UN sudah terdistribusi ke semua daaerah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Piter Sinun Manuk yang dihubungi di Kupang, Senin (27/4) menjelaskan, pendistribusian naskah UN dilaksanakan sejak 22 April lalu.

Panitia UN tingkat provinsi bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dan PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Kupang dalam melakukan pendistibusian. Kabupaten yang sudah dikirim naskah UN yakni semua kabupaten di daratan Flores, daratan Sumba, dan Lembata. Sedangkan kabupaten/kota lainnya yang belum dikirim yakni enam kabupaten/kota di daratan Timor, Alor, Sabu Raijua, dan Rote Ndao.

“Distribusi naskah merupakan salah satu titik rawan dalam penyelenggaraan UN. Sehingga kita mengatur jadwal pengiriman dengan baik agar naskah UN sudah tiba di semua kabupaten/kota sebelum pelaksanaan UN,” kata Piter Manuk.

Mantan Kepala Dinas Sosial NTT ini menyatakan, terhitung sejak pendistribusian pertama ke Kabupaten Lembata pada 22 April lalu, hingga saat ini belum ada pengeluhan terkait kekurangan amplop yang mengisi naskah UN. Mudah- mudahan, dengan proses yang lancar ini, para peserta didik dapat mengikuti waktu pelaksanaan UN mulai 4- 7 Mei mendatang dengan baik dan pada akhirnya mendapat hasil yang baik pula.

Menurut Piter, pendistribusian naskah tepat waktu dan pengadaan amplop yang belum ada kendala dimaksud, karena pengadaan naskah UN ditangani oleh perusahaan yang sama yakni PT Jasindo Surabaya. Dengan pengalaman pada pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK lalu, perusahaan sudah tahu kelemahan yang harus dibenahi.
Piter memastikan tidak ada naskah atau soal UN SMP yang bocor.

Pengalaman pada UN SMA dan SMK lalu menjadi acuan dalam melakukan pengamanan terhadap semua naskah UN yang ada. Apalagi, selama berada di SPN Kupang, semua dokumen negara yang ada mendapat pengamanan dari aparat kepolisian. Tidak hanya itu, pendistribusian dari Kupang ke semua kabupaten dan kota pun, tetap mendapat pengawalan dari aparat polisi.

“Tugas kita adalah mendistribusikan naskah hingga ibu kota kabupaten dan kota, sedangkan ke sekolah- sekolah penyelenggara menjadi tanggungan masing- masing pemerintah kabupaten dan kota,” terang Piter.

Piter menyampaikan, tidak ada satu sekolah SMP atau MTs di NTT yang menyelenggarakan UN dengan sistem online atau computer based test (CBT). Semua sekolah menyelenggarakan UN dengan cara manual sebagaimana yang berlaku selama ini. Hal tersebut karena sarana dan fasilitas yang ada di semua sekolah penyelenggara UN.

Ia menyebutkan, jumlah siswa peserta UN tingkat SMP/MTs sebanyak 95. 682 siswa yang tersebar di 1. 445 sekolah penyelenggara. Sedangkan siswa peserta UN dari jalur paket B sebanyak 3. 901 siswa.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Beni Wahon menambahkan, SMP Luar Biasa juga mengikuti UN. Memang jumlahnya sangat terbatas, bila dibandingkan dengan peserta UN lainnya untuk tingkat SLTP. Tapi tetap dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan. (bop)

Komentar ANDA?