Dua Peluru Tembusi Kaca Ruang Kelas Saat Siswa Sedang UN

0
363
Foto: Ini salah satu kaca jendela bekas tembakan saat berlangsung ujian nasional di SMP Muhammadiyah, Senin (23/4)

NTTsatu.com – MAUMERE  – Hari pertama ujian nasional (UN) di SMP Muhammadiyah Waipare, Senin (23/4), sempat heboh. Dua butir peluru tiba-tiba menembusi kaca Ruang III di sekolah yang terletak di Jalan Nairoa Kecamatan Kangae itu. Pengawas dan duapuluh siswa yang sedang mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, langsung spontan merunduk ke bawah lantai.

Ujian hari pertama itu baru dimulai pukul 10.30 Wita. Siswa sedang serius berhadapan dengan soal-soal ujian. Satu jam kemudian terjadilah peristiwa penembakan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hingga kini belum ada satu pihak pun yang menyatakan bertanggungjawab. Polisi sedang mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap peristiwa ini. Dua orang anggota polisi dari Puslabfor Mabes Polri pun langsung turun ke lokasi pada Selasa (24/4).

Maria Tresia Rode Haay, salah seorang saksi mata yang ditemui di halaman sekolah SMP Muhammadiyah, Selasa (24/4), mengatakan saat itu dia bersama rekan-rekannya sedang ujian Bahasa Indonesia di Ruang III. Tiba-tiba terdengar bunyi semacam tembakan. Kemudian selang beberapa menit kemudian, terdengar lagi satu kali bunyi tembakan. Dia mengungkapkan kalau peristiwa itu terjadi begitu cepat.

“Waktu bunyi pertama, kami tetap fokus pada bahan ujian. Lalu sekitar 3-4 menit setelah itu, terdengar lagi bunyi tembakan. Pengawas langsung berteriak suruh kami tunduk ke lantai. Kami semua langsung tunduk ke lantai. Setelah suasana tenang, kami melanjutkan kembali ujian,” terang dia.

Pasca dua kali bunyi tembakan, baru diketahui ada bekas lubang pada dua kaca jendela di ruang itu. Pada ruangan kelas itu terdapat 9 jendela berkaca. Dua kaca jendela yang berlubang terletak pada posisi keenam dan kesembilan.

Kristina Novianti, siswi SMP Muhammadiyah, saat ujian duduk dekat dengan jendela yang keenam. Dia mengaku serpihan kaca jendela sempat terpental ke meja belajarnya. Serpihan kaca itu tercecer di atas bahan ujian dan lembar jawaban. Bahkan dia merasa serpihan kaca itu sampai ke tangan kanannya. Namun tidak ada luka pada tangan kanan yang terkena serpihan kaca.

Kepala SMP Muhammadiyah Muhammad Lautana mengakui terjadi peristiwa penembakan di Ruang III saat 20 siswa mengikuti ujian nasional pada hari pertama. Berselang tiga jam pasca penembakan aparat kepolisian dari Polsek Kewapante langsung turun ke lokasi kejadian.

Dia menambahkan meskipun terjadi peristiwa penembakan, suasana ujian nasional pada hari pertama tetap berlangsung kondusif. Dia berharap suasana kondusif ini terus bertahan hingga ujian nasional selesai pada Kamis (26/4).

“Suasana sangat kondusif, siswa-siswi tidak terpengaruh dengan peristiwa kemarin. Tidak ada rasa takut atau trauma. Hari ini semua sudah siap untuk ujian nasional mata pelajaran Matematika,” ujar Muhammad Lautana.

Muhammad Lautana menambahkan pihaknya memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk mengungkap peristiwa ini. Dia pun mengimbau agar pelaku penembakan secara jujur mengakui perbuatan dan bertanggungjawab atas peristiwa ini. (vic)

Komentar ANDA?