Festival Lomba Seni Tingkat Nasional Digelar di Kupang

0
796
Foto: Sekretaris Dinas, Pendidikan Provinsi NTT,Aloysius Min

NTTsatu.com – KUPANG – Provinsi Nusa Tennggara Timur (NTT) terus dipercayakan menjadi tuan rumah berbagai kegiatan tingkat nasional. Tahun ini, NTT kembali dipercayakan menjadi tuan rumah Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Johanna Lispaly yan dihubungi melalui Sekretaris Dinas, Aloysius Min di Kupang, Kamis, 14 September 2017 membenarkan kalau NTT dipercayakan menjadi tuan rumah kegiatan FLS2N). Kegiatan itu akan digelar mulai  tanggal 25 hingga  29 September 2017 di Kupang.

Dia menjelaskan, FLS2N ini akan diikuti sekitar 5000 siswa dari seluruh Indonesia dan akan dibuka oleh Menteri Pendidikan nasional.

“Kita dipercayakan menjadi tuan rumah kegiatan bertaraf Nasional itu. Kita sudah dan sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk menyukseskan kegiatan akbar di Kupang ini,” katanya.

Alo Min menjelaskan, Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun ini  memilih  provinsi NTT sebagai tuan rumah kegiatan FL2SN, dimana pada tahun sebelumnya yaitu 2016 Sulawesi Utara menjadi tuan rumah kegiatan yang sama.

“Berhubung kegiatan FLS2N merupakan hajatan nasional, maka yang menjadi panitia adalah panitia pusat, yang dibantu oleh panitia lokal yang melibatkan seluruh instansi terkait di jajaran setda NTT,” katanya.

Dia juga menjelakan, walaupunn NTT  sebagai tuan rumah FLS2N, namun Kota Kupang sebagai pusat kegiatan tersebut tidak mampu menampung sekitar 5000- an siswa yang mengikuti kegiatan itu, maka  terpaksa  panitia membagi  sebagian kegiatan itu diselenggarakan di Surabaya –Jawa Timur.

Kegiatan di Surbaya itu lanjutnya, untuk tingkat SD, SMP dan SLB sedangkan tingkat SMA dan SMK dengan peserta sekitar 2000 orang diselenggarakan di Kupang.

“Ini hanya masalah daya tampung. Panitia sudah melalukan survey  di beberapa hotel di Kota Kupang. Ternyata daya tampungnya tidak mampu  menampung seluruh peserta dari tingkat SD sampai SMA/SMK yang jumlahnya sekitar 5000-an siswa karena itu panitia terpaksa menyelenggarakan sebagian kegiatan untuk tingkat SD dan SMP di Surabaya,” katanya.

Alo Min juga mengatakan, berhubung kegiatan dimaksud merupakan kegiatan pemerintah pusat, maka seluruh biaya akomodasi dan transportasi bagi peserta dibiayai oleh panitia pusat. Panitia loka hanya menanggung  biaya pembukaanya saja.

Pada  acara penutupan menurut Alo Min para peserta melakukan pawai budaya dimana seluruh siswa mengenakan pakian adat daerah masng-masing. Kegiatan pawai itu melibatkan sekitar 2000 an siwa yang dibagi dalam dua kelompok.

“Dua kelompok itu akan memulai star di titik yang berbeda dan akan bertemu di satu titik kemudian di titik finish itu seluruh peserta menyatakan  Ikrar kebangsaan.

“Kita atur sedemikian rupa sehingga kegiatan ini mempunyai makna dan bergabung untuk seluruh Indonesia yang kita cintai ini,” pungkasnya. (bp)

 

Komentar ANDA?