FFI Peduli Masalah Gizi di NTT

0
413
Foto: Dari kiri ke kanan: Corporate Director, Andrew Saputro, Gubernur NTT, Kepsek SDI Bertingkat Kelapa Lima, Oliana Manafe dan Staf Ahli Kemendikbud, James Modouw

KUPANG. NTTsatu.com – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya memberikan apresiasi positip terhadap upaya Frisian Flag Indonesia (FFI) yang sudah beraktivitas dan terlibat dalam upaya peningkatan gizi anak-anak NTT.

“Tidak semua perusahaan memiliki kepedulian dan komitmen seperti ini. Baru segelintir pihak menanggapi undangan kami, untuk terlibat dalam kegiatan membangun generasi penerus yang berkualitas. Memberikan perhatian pada masalah gizi anak-anak NTT,” kata Lebu Raya.

Lebu Raya menyatakan itu dalam sambutannya pada Aktivasi Program Edukasi Gizi Anak Usia Sekolah, melalui  Gerakan NUSANTARA (Minum Susu Tiap Hari Untuk Anak Cerdas Aktif Indonesia) Tahun 2016 Tingkat  Provinsi NTT, di Sekolah Dasar Inpres (SDI)  Bertingkat Kelapa Lima I, Kupang, Kamis, (8/12).

Gerakan tersebut merupakan salah satu bentuk Coorporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari FFI.

Lebu Raya menjelaskan bahwa pada Tahun 2014, dirinya mendatangi tiga perusahaan  makanan dan minuman bergizi terbesar yakni FFI, Nestle dan Enseval. Ketiganya diundang untuk terlibat dalam upaya peningkatan gizi anak-anak di seluruh pelosok NTT.

“Apresiasi yang tulus kepada FFI, karena merespons ajakan kami dan memulai kegiatan kemanusiaan ini. Kalau masih ada perusahaan lainnya yang memiliki niat baik untuk membantu anak-anak berkekurangan, kami menyambutnya dengan gembira. Membantu daerah yang sulit lebih bernilai dari pada berkarya di daerah maju,” ajak Lebu Raya.

Lebih lanjut Gubernur menyatakan bahwa, upaya peningkatan gizi merupakan hal penting, mendukung kesuksesan pendidikan anak-anak. Upaya pembentukan karakter sejak usia dini, juga adalah hal penting lainnya, demi terciptanya generasi penerus yang aktif dan cerdas.

“Saya  sangat mendukung upaya FFI yang tidak hanya terlibat dalam upaya pemberian susu, tetapi juga melakukan edukasi terkait pola hidup sehat. Edukasi harus dilakukan secara terus menerus, agar pola hidup sehat menjadi sikap, prilaku dan kebiasaan sejak usia dini,” pungkas Gubernur sambil mengajak FFI, agar program tersebut dimulai dari tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK).
Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, James Modouw menjelaskan, Gerakan Nusantara FFI merupakan upaya penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak di masa depan.

“Pada Tahun 2016, Kementerian Pendidikan juga telah meluncurkan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) untuk Daerah-Daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T) serta  masuk dalam Peta Prioritas Pangan Tingkat Satu dengan pilot project pada tiga kabupaten di NTT yakni Belu, Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang.

Program Kemendikbud ini telah menjangkau 142 Sekolah Dasar (SD) dan 36.000 siswa. Tahun 2017 akan dikembangkan di empat Provinsi termasuk  NTT.  Cakupannya akan diperluas mencapai sekitar 100.000 anak dan 500 SD. Program FFI sangat mendukung program Kemendikbud, terkait upaya menumbuhkembangkan prilaku dan kecakapan pola hidup sehat peserta didik” jelas James.

Sementara itu, Corporate Affairs Director  FFI, Andrew F. Saputro menyatakan, Gerakan Nusantara yang dicanangkan sejak 27 Mei 2013 itu, menjalin kemitraan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta melibatkan tim dari Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.  Menurutnya, gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan gizi pada anak sekolah serta melakukan studi KAP (Knowledge, Attitude and Practice) untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat di kalangan siswa Sekolah Dasar.

“Gerakan ini telah menjangkau 1.761 SD dan 855.520 siswa di seluruh tanah air. Khusus di NTT, kami melibatkan 15.000 siswa dari 30 SD di Kota Kupang dan Kabupaten Manggarai Barat. Kami juga berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan gerakan ini,” jelas Andrew. (humas setda ntt)

Komentar ANDA?