Gubernur NTT Minta Perbankan Tambah Dana KUR

0
438

NTTsatu.com -KUPANG – Gubernur NTT Viktor Laiskodat menilai jumlah dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerah ini masih kecil. Karena itu dia berharap tahun ini dana KUR yang hanya sebesar Rp 1 triliun bisa meningkat menjadi 2 sampai 3 triliun.

Dalam pertemuan bersama Komisi XI di ruang rapat Gubernur NTT, Senin, 21 Januari 2019, gubernur Viktor menyatakan, keberadaan dana KUR sangat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian di NTT. Karena itu dia berharap kalangan perbankan dapat menambah jumlah penyaluran KUR kepada masyarakat.

Kunjungan kerja Komis XI ke NTT hari ini dipimpin Ketua Tim, Agun Gunanjar Sudarsa bersama lima anggota Komisi. Mereka melakukan kunjungan kerja selama tiga hari dari tanggal 21 sampai dengan 23 Januari untuk memantau dan mengawasi penyaluran KUR di NTT. Para anggota Komisi Anggaran tersebut akan melakukan kunjungan lapangan dan bertemu beberapa perwakilan penerima KUR di Kota Kupang.

Menurut Gubernur Viktor seperti dirilis Humas Setda NTT, kehadiran dan kunjungan Komisi XI itu memberikan energi positif dalam mendorong kerjasama Pemerintah Provinsi dengan kalangan perbankan untuk meningkatkan jumlah penyaluran KUR di NTT. Kehadiran KUR turut berperanan dalam membantu perekonomian masyarakat. Terutama dalam menggali potensi-potensi yang ada menuju NTT Bangkit Menuju Sejahtera.

“Target saya, KUR di tahun 2019 ini bisa menyentuh Rp 3 triliun Karena peluang KUR untuk peningkatan kapasitas tenaga kerja sangat besar dan potensial. Terutama dalam mempersiapkan tenaga kerja, baik ke dalam maupun ke luar negeri dengan kompetensi dan kualitas kerja yang bagus,” kata Gubernur Viktor.

Di hadapan anggota Komisi XI tersebut, Viktor Laiskodat juga menguraikan target pemerintah Provinsi untuk menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp. 1,1 triliun menjadi Rp 3 triliun di tahun 2023. Banyak orang yang menganggap target tersebut terlampau bombastis. Namun, dengan kerja yang luar biasa dan desain yang baik, target tersebut diyakini akan tercapai. NTT punya banyak potensi-potensi hebat dan luar biasa.

“Kami sedang mendesain APBD Provinsi secara efisien. Kita sedang melakukan konsolidasi anggaran dengan cara misalnya pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) untuk seluruh dinas dan biro diadakan oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa. Kami juga melakukan perampingan perangkat daerah dari 48 menjadi 39. Begitupun misalnya dalam tender jalan. Para pengusaha di NTT tidak punya aspal, pemerintah provinsi dapat memfasilitasi dengan sediakan aspal sehingga bisa berkontribusi bagi PAD. Masih banyak cara-cara baru yang dapat kita lakukan untut tingkatkan PAD sesuai target, ” pungkas Viktor Laiskodat.

Sementara itu, Ketua Tim Komisi XI, Agung Gunanjar Sudarsa dalam sambutannya, mengapresiasi perhatian pemerintahan Presiden Jokowi untuk masyarakat di pelosok-pelosok desa. Tidak hanya kedaulatan politik yang diperhatikan tetapi juga kucuran dana yang terus meningkat baik dana transfer ke desa, program keluarga harapan dan juga KUR.

“Kami ingin mengetahui secara langsung pelaksanaan KUR di NTT. Kami akan mengunjungi para penerima manfaat untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaannya di NTT. Karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama kalangan perbankan dan non perbankan melalui KUR punya kewajiban untuk mendorong roda perekonomian masyarakat,” jelas politisi Golkar tersebut.

Tampak hadir pada kesempatan tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan NTT, Kepala OJK NTT, pimpinan perbankan, pimpinan perangkat daerah lingkup provinsi NTT, pendamping dari Setjen DPR dan komisi, insan pers dan undangan lainnya. (hms/gan)

=======

Foto: Gubernur NTT Viktor Laiskodat  foto bersama Komisi XI DPR RI di depan Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin, 21 Januari 2019

Komentar ANDA?