KUPANG. NTTsatu – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya memantau langsung pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Kupang, Senin, 13 April 2015.3 /4).
Turut mendampingi Gubernur dalam pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional tersebut Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk, Walikota Kupang, Jonas Salean,beberapa anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, Anggota DPRD Kota Kupang serta Asisten Administrasi Umum Kota Kupang.
Dari tiga sekolah yang dikunjungi oleh Gubernur NTT, yakni SMKN 1 Kupang, SMAK Giovani Kupang dan SMAN 3 Kupang hanya SMKN 1 Kupang yang telah melakukan ujian nasional berbasis komputer sedangkan dua sekolah lainnya masih menggunakan sistem manual.
“Sekolah lain masih menggunakan sistem manual sedangkan SMKN 1 Kupang telah menerapkan ujian nasional berbasis computer. Di setiap kelas jumlah peserta ujian hanya 20 orang dengan masing-masing soal yang berbeda. Jadi kalau ada yang bilang nyontek tidak bisa, “kata gubernur Frans Lebu Raya.
Menurut Gubernur, meskipun penentuan kelulusan dilakukan oleh pihak sekolahberdasarkan tiga penilaian yaitu nilai raport, nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional, namun dia berharap agar kepala sekolah dan para guru bersikap jujur dan objektif dalam penentuan kelulusan.
“Karena jika kita tidak jujur dan tidak objektif sama dengan membunuh nasib anak-anak kita. Saya percaya bahwa kepala sekolah dan para guru menjaga kredibilitas sekolah masing-masing,” harap gubernur,
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk juga menjelaskan bahwa pendisitribusian soal-soal ujian kepada Kabupaten/Kota se-NTT tidak mengalami masalah, semuanya berjalan lancar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh lanjut Petrus Manuk, peserta ujian nasional SMKN 1 Kupang sebanyak 407 siswa yang dibagi dalam 3 gelombang, peserta ujian nasional SMAK Giovani sebanyak 237 siswa dan peserta ujian nasional SMAN 3 Kupang sebanyak 451 siswa. Pelaksanaan ujian nasional berlangsung selama tiga hari. (ayu)
