Hendak Melahirkan, Yasintha Harus Nyebrang Sungai Lowo Sesa

0
628
Foto: Inilah perjuangan hidup mati ibu hamil Yasintha Wea bersama petugas kesehatan saat menyeberangi arus deras sungai Lowo Sesa menuju Puskesmas Boawae, Senin, 11 Pebruari 2019 (foto: Ist)

NTTsatu.com – NAGEKEO – Yasintah Wea, ibu hamil warga asal Desa Alorawe, Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, NTT harus berjuang keras bersama petugas medis menyeberangi sungai Lowo Sesa  menuju Puskesmas Boewae.

Usia kandungan Yasinta Wea sudah mencapai sembilan bulan dan tinggal menunggu hari saja untuk melahirkan. Dia dibantu petugas kesehatan dan warga setempat untuk menyeberangi derasnya sungai Lowo Sesa, pada Senin. 11 Pebruari 2019.

Jarak dari Alorawe hingga Puskesmas Boawae sekitar 20 KM. Untuk sampai ke Puskesmas Boawae Yasintha bersama petugas kesehatan menuju Boawae. Tidak ada jembatan yang menghubungkan Desa Alorawe dengan Desa Dhereisa, sehingga warga Alorawe harus bertaruh nyawa menyeberangi kali terutama pada musim hujan.

Foto: Inilah perjuangan hidup mati ibu hamil Yasintha Wea bersama petugas kesehatan saat menyeberangi arus deras sungai Lowo Sesa menuju Puskesmas Boawae, Senin, 11 Pebruari 2019 (foto: Ist)

Kepala UPTD Puskesmas Boawae, Wilfrida Daeni membenarkan kejadian itu. Menurut dia, ibu hamil asal Alorawe yang menyeberangi sungai itu dibantu oleh petugas kesehatan dan masyarakat. Hal itu sering terjadi saat musim hujan.

Usia kehamilan ibu asal Alorawe itu sudah sembilan bulan dan dalam waktu dekat akan melahirkan, sehingga butuh pertolongan medis di Puskesmas.

“Sungai Lowo Sesa hampir setiap tahun pasti banjir, sehingga masyarakat jika hendak ke Boawae dan sekitarnya mengalami kesulitan,” katanya.

Ia mengatakan, petugas dan masyarakat setempat terpaksa harus kerja ekstra mengantar pasien atau ibu hamil menyeberang sungai jika pasien dalam keadaan darurat.

Doni Moni salah satu warga setempat mengungkapkan kondisi daerah ini menjadi keluhan warga setiap tahun terutama pada musim hujan.

“Kalau musim hujan pasti banjir dan arusnya cukup deras. Tapi kadang warga nekad juga,” ujarnya  kepada wartawan, Rabu (13/2/2019).

Ia mengatakan, jika punya keperluan mendadak di Boawae atau di Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo, warga terpaksa batal demi keselamatan. Jika dipaksa akan berbahaya dan nyawa jadi taruhan pada musim hujan seperti ini.

Karena itu, Doni meminta pemerintah daerah segera membangun jembatan penghubung agar transportasi antar warga di wilayah itu bisa berjalan lancar.(*’bp)

Komentar ANDA?