Hiu Bodoh Panjang 15 Meter, Terperangkap di Jaring Nelayan Wairkoja Maumere

0
1240
Foto: Inilah hiu bodoh yang sempat terperangkap di jaring nelayan, dan akhirnya mati di pesisir Pantai Wairotang, Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Minggu (10/12)

NTTsatu.com – MAUMERE – Pesisir pantai Wairotang Kecamatan Kewapante mendadak ramai, Minggu (10/12) sejak kurang lebih pukul 07.00 Wita. Ratusan warga mengerumuni seekor hiu bodoh dengan panjang 15 meter dan lebar 2 meter. Hiu ini terperangkap di jaring nelayan Wairkoja, dan akhirnya mati di darat.

Masyarakat setempat menyebut ikan ini dengan nama hiu bodoh. Pasalnya hiu jenis ini sering berenang sendirian saja di laut lepas, bahkan biasa menyasar tidak jauh dari pantai. Hiu jenis ini lebih suka memakan ikan-ikan kecil seperti teri.

Mans Alfonsus, salah seorang nelayan mengatakan dia bersama empat rekannya yakni Ali, Boy, Kornelis, dan Ade Nong pergi melaut pada Sabtu (9/12) malam menggunakan sebuah kapal motor kecil yang disebut bagan. Kapal motor ini milik Karmadi dengan nama lambung KM Wairkoja.

Sasaran para nelayan adalah laut lepas kurang lebih 1 kilometer dari bibir pantai, karena di tempat itu ada rumpon. Biasanya banyak ikan kecil di sekitar rumpon. Dan mereka sudah terbiasa menjaring ikan-ikan kecil di tempat itu. Mereka melepas jaring sekitar pukul 23.00 Wita.
Sekitar pukul 04.00 Wita dinihari, Minggu (10/12), para nelayan mulai menarik jaring untuk melihat hasil tangkapan. Nelayan pun mulai memindahkan ikan-ikan kecil dari jaring ke dalam perahu. Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan hiu bodoh yang datang menerjang masuk ke jaring nelayan. Hiu ini pun akhirnya terperangkap, dan tidak bisa keluar lagi.

“Mungkin dia juga mau makan ikan-ikan kecil yang ada di dalam jaring. Dia terobos masuk saja ke dalam jaring. Terus bergerak-gerak, dan akhirnya terperangkap,” cerita Mans Alfonsus yang ditemui di pesisir Pantai Wairkoja, Minggu (12/10).

Melihat kondisi ini, Mans Alfonsus dan kawan-kawan menghubungi rekan-rekan nelayan yang ada di darat. Mereka meminta bantuan untuk sama-sama menarik hiu ini ke darat. Mans Alfonsus memperkirakan berat hitu tersebut bisa mancapai 3 ton.

Setelah bala bantuan datang, mereka pun beramai-ramai menarik hiu ke darat. Mereka membutuhkan waktu 2,5 jam untuk menarik hiu itu ke pesisisr pantai.

Setibanya di pesisir pantai, para nelayan tidak berani membuka atau memotong jaring untuk melepaskan hiu. Masalahnya karena hiu ini masih hidup, ekornya terus bergerak, memukul dengan kencang ke kiri dan ke kanan. Mereka kuatir jika mendekati jaring, justeru bisa saja menjadi korban.
Hiu ini pun berjuang sendirian melepaskan dirinya dari jaring. Sementara neleyan dan warga masyarakat tidak berani membantu. Akhirnya, kurang lebih 2 jam hiu bodoh ini pun mati.

Seperti disaksikan media ini di pesisir pantai Wairotang, ratusan warga masyarakat memadati pesisir pantai. Mereka ingin menyaksikan hiu bodoh yang terperangkap di jaring nelayan. Saat berada di lokasi, hiu bodoh itu sudah mati.
Tampak badan hiu bodoh sudah dipotong, dipisahkan dari kepalanya. Bagian badan hiu kemudian dipotong kecil-kecil. Warga masyarakat boleh mengambil daging ikan hiu secara gratis, dengan catatan memberikan sedikit imbalan jasa kepada nelayan yang membantu memotong hiu.  (vic)

Komentar ANDA?