Jalur Kebudayaan Menyatukan Perbedaan

0
980

KUPANG, NTTsatu.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Anies Baswedan menyatakan, jalur kebudayaan adalah jalur yang paling memungkinkan untuk menyatukan aneka ragam perbedaan.

“Generasi berikut harus sadar bahwa dalam latar belakang kehidupan boleh berbeda-beda tetapi cita-cita harus tetap satu yakni membangun persatuan, menyatukan yang berbeda-beda itu,” kata Mendikbud ketika membawakan pidato saat membuka secara resmi Festival Budaya Melanesia di Kupang, Rabu 28 Oktober 2015.

Dihadapan delegasi dari negara-negara kelompok Melanesia, Anies menyatakan, budaya Melanesia itu beranekaragam, karena itu refeleksi atas keanekaragaan budaya itu tidak hanya dalam bingkai negara tetapi dalam interaksi kebersamaan dalam perbedaan.

“Festival Budaya Melanesia ini harus bisa merawat dan melestarikan budaya yang begitu beraneragam itu. Tapi bagin saya tidak boleh hanya sampai pada merawat dan melestarikan, tetapi harus bisa mengembangkan budaya Melanesia itu sendiri sehingga tidak hanya itu saja bahkan mati begitu saja,” pinta Menteri Anies Baswedan.

Anies menekankan, betapa pentingnya kebudayaan untuk membangun kebersamaan dan harus diingat bahwa kebudayaan itu tidak pernah dibatasi oleh batas wilayah adminstratif, tetapi budaya itu lintas batas.

Kepada para peserta Fesival Budaya Melanesia terutama para delegasi dari negara-negara kelompok Melanesia, Menteri mengharapkan agar budaya Melanesia yang begitu beranekagam dengan kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara Melanesia hendaknya menjadi perekat yang kuat antar satu negara dengan negara yang lain.

“Kebersamaan dalam perbedaan yang ada akan menjadi kekuatan yang amat sangat besar bila diperhatikan, dihidupi dan dikkembangkan dengan baik,” pesan Menteri. (bp)

====

Foto: Mendikbud RI, Anies Baswedan ketika membawakan Pidato saat pembukaan FBM di Kupang, Rabu, 28 Oktober 2015.

Komentar ANDA?