Jembatan Waima Ambruk, Transportasi Lewoleba-Loang Lumpuh Total

0
716
Foto: Inilah kondisi Jembatan Waima di Lembata yang ambruk diterjang banjir sejak hari Sabtu, 24 November 2018

NTTsatu.com – LEMBATA – Jembatan Waima yang menghubungkan Kecamatan Nubatukan dan Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata akhirnya ambruk diterjang banjir, sekitar pukul 19.00 Wita, Senin (26/11/2018). Ambruknya jembatan yang dibangun dengan  dana sebesar Rp 1 miiar itu mengakibatkan jalur transportasi dari Lepoleba ke Loang dan sekitarnya lumpuh total.

Jembatan yang baru dimanfaatkan sekitar empat bulan itu merupakan hasil pengerjaan perusahan milik CPJ Lembata mengundang banyak komentar bernada miring masyarakat lembata di dunia maya.

Diduga kuat, jembatan itu dibangun tidak sesuai dengan kondisi kali dan perhitungan volume banjir saat musim penghujan.Bahkan pembangunan asal jadi untuk menghibur warga pesisir kecamatan Nagawutun.

“Ini hasil pembangunan jembatan yang abal-abal. Produk kebijakan tanpa perencanaan yang baik dan asal bangun,” ungkap sopir angkutan pedesaan Anton Beraf sepeti dirilis KepriNews.co.id

Anton mengatakan, sangat tidak masuk akal, kali yang lebarnya sekitar 40 meter tersebut, dibangun jembatan yang sangat kecil dengan konstruksi yang tidak sesuai dengan kondisi kali sebenarnya.

“Sudah tahu kali itu besar dan biasanya kalau musim hujan, banjir sangat besar, kenapa harus bangun jembatan kecil di tengah kali yang besar? Itu sama saja buang-buang uang,” kata Anton.

Sopir tua itu mengatakan, dengan ambruknya jembatan Waima tersebut, telah mengganggu dan menghalangi aktivitas masyarakat Nagawutung dan daerah sekitarnya. Sehingga pemerintah, DPRD harus segera mengambil sikap atas hal ini.

“Ini sangat merugikan dan mengganggu masyarakat. DPRD dan pemerintah jangan diam saja tapi ambil sikap. Lihat sendiri hasil kerja dan produk kebijakan yang bapa-bapa hasilkan. Mau salahkan siapa lagi kalau bukan kalian sendiri,” tegas Anton.

Katanya, pemerintah dan DPRD harus bertanggung jawab. Perusahan kontraktor pengerjaan, konsultan perencanaan harus ditindak tegas.

“Mereka harus tanggung jawab. Minta dan lapor BPK atau penegak hukum selidiki dan periksa mereka. Biar ada efek jerah dan tidak asal bangun,” pungkas Anton.

Foto: Inilah kondisi Jembatan Waima di Lembata yang ambruk diterjang banjir sejak hari Sabtu, 24 November 2018

 

Untuk  diketahui, ambruknya jembatan Waima itu lantaran diterjang banjir yang besar sejak Sabtu, 24 November 2018. Pada hari itu, banjir besar terjadi di sungai tersebut dan awalnya banjir besar itu mengalir tanpa hambatan.

Namun lama kelamaan banjir itu mulai menimbulkan dampak terhadap jembatan  Hal yang timbul, adalah jembatan itu mulai rusak. Kerusakannya bukan pada rangka jembatan melainkan bahu bangunan tersebut. Kerusakan itu lebih pada terkikisnya salah satu sisi bahu jembatan yang baru rampung beberapa bulan lalu. (*/bp)

Komentar ANDA?