Kapolres Kupang Kota: Jembatan Liliba Goyang Itu Hoax

0
709
Foto: Kapolres Kupang Kota, AKBP Satria Perdana Panuntung ketika memberikan penjelasan terkait goyangnya jembatan Liliba, Senin (26/11

NTTsatu.com – KUPANG – Kabar bahwa jembatan Liliba Kota Kupang goyang dan akan mempengaruhi keselamatan pengguna jalan adalah kabar bohong atau HOAX.

Kepala Balai Pelaksana jalan Nasional X Kupang, Muktar Napitupulu, setelah melakukan peninjauan secara langsung di jembatan Liliba bersama Kapolres Kupang Kota dan tim, untuk memastikan berita goyangnya jembatan yang akan mempengaruhi keselamatan pengguna jalan, Senin (26/11).

Napitupulu  mengatakan,  secara teknik tidak ada pengaruh apa-apa terhadap struktur jembatan.  Semuanya stabil, jika ada isu yang mengatakan jembatannya goyang perlu diinformasikan bahwa jembatan dimanapun harus ada goyangnya “melenduk namanya” dan itu dimungkinkan dari aspek teknis, sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan adanya jembatan Liliba Goyang.

“Kami sudah melakukan peninjauan secara langsung di lapangan bersama Kapolres Kupang Kota dan tidak ada pengaruh apapun terkait dengan struktur rangka, pondasi jalan, bahkan struktur kekuatan jembatan dan tidak ada masalah apapun terhadap jembatan yang bergoyang tersebut. Dari ukuran usia masih sangat paten karena baru 25 tahun,” tegasnya.

Jembatan harus ada yang dinamakan “getaran naturan frekuensi” diijinkan dua setengah Hazh.

Karena itu kepada masyarakat dihimbau agar tidak terpengaruh dengan isu bahwa jembatan Liliba itu runtuh sehingga akan mempengaruhi keselamatan pengguna jalan. Itu tidak terjadi sama sekali.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satria Perdana Panuntung, mengatakan Struktur Jembatan Liliba masih dalam keadaan baik tidak ada gangguan apapun dari jembatan tersebut.

“Kami sudah melakukan pantauan secara langsung di lapangan, sehingga masyarakat tidak boleh  panik karena berita itu hanyalah berita bohong,” katanya.

Menurutnya, Kejadian kendaraan yang menabrak pembatas jalan yang jaraknya kira-kira 100 meter dari jembatan pada minggu (25/11) dan dilakukan pengalihan arus lalu lintas oleh pihak kepolisian, disitulah masyarakat mengira jika jembatan goyang dan akan runtuh.

“Memang pada minggu (25/11) kami melakukan pengalihan arus lalulintas tapi bukan Karen jembatannya goyang dan runtuh tapi Karena ada kecelakan di ujung jembatan”, tegasnya. (amb)

 

Komentar ANDA?