Lusia, Puteri Tunggal Flores Yang Bertarung Merebut Kursi Senator

0
729

BAGI masyarakat terutama kaum perempuan Nusa Tenggara Timur (NTT), nama Lusia Adinda Dua Nurak yang sering disapa Lusia Lebu Raya adalah sosok perempuan yang sangat familiar di hati dan telinga mereka.

Puteri Maumere kabupaten Sikka ini sudah banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi kemasyarakatan sejak 2003 mendampingi suaminya Frans Lebu Raya yang saat menjabat wakil gubernur NTT hingga 2008.

Dalam posisinya sebagai Wakil ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT, Lusia yang murah senyum ini terus bergerak dari desa ke desa mendampingi kaum perempuan NTT dalam aneka kegiatan kaum perempuan.

Lima tahun kemudian Lusia menjadi ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT ketika suaminya terpilih menjadi gubernur NTT dan jabatan itu berlangsung hingga 10 tahun dan berakhir pada 16 Juli 2018 lalu.

Berkeliling Nusa Tenggara Timur Lucia menghimpun kaum perempuan NTT untuk mengajak mereka terus bekerja dengan sungguh hati
Perempuan NTT diajak untuk tidak melupakan pekerjaan menenun yang sangat bermanfaat membantu ekonomi rumah tangga.

Lusia mengakui, dari 3000-an desa yang ada di NTT, dia sudah datang ke 2500-an desa. Dia terus memacu semangat kaum ibu agar jangan melupakan budaya menenun yang sudah ditekuni kaum ibu sejak tempoe doeloe.

Bagi Lusia, pekerjaan menenun itu sangat mulia yang tidak boleh diabaikan karena hasil tenun dari NTT sangat disukai dunia. Dia juga pernah mendampingi kaum ibu dalam pameran hasil tenun NTT ke beberapa negara antara lain di Belanda.

“Ternyata banyak dokumen soal tenun ikat tersimpan rapih di beberapa perpusatakaan dan museum di Belanda. Saya sangat kaget ketika melihat dokumen-dokumen yang ditulis penulis Belanda tentang tenun ikat dari NTT yang bernilai tinggi itu,” kata Lusia dalam sebuah wawancara dengan penulis beberapa tahun lalu di Kupang.

Setelah lepas dari tanggungjawabnya senagai ketua TP PKK NTT bersamaan dengan berakhirnya masa tugas suaminya Frans Lebu Raya sebagai gubernur NTT, Lusia berniat ikut bertarung dalam kancah politik nasional dengan mencalonkan diri sebagai calon anggota DPD RI. KPU akhirnya meloloskan Lucia bersama tiga peremupuan NTT lainnya untuj bertarung bersama puluhan lelaki NTT merebut jatah 4 kursi DPD RI jatah untuk NTT.

Berbagai pihak menilai, doktor dari Universitas Brawijaya Malang yang adalah satu-satunya perempuan dari Flores ini bakal menuai kemenangan dalam merebut salag satu dari empat kursi DPD RI jatah Provinsi ini.

Lusia yang telah mengasah kemampuannya lewat berbagai jabatan baik di tingkat provisi NTT dan nasional ingin mewakili NTT berbicara di Senayan tentang nasib daerah ini ke depannya.

“Saya satu-satunya perempuan dari Flores yang ikut bertarung si jalur DPD. Saya berharap masyarakan NTT khusunya Flores, Lembata dan Alor bisa memilih saya mewakili daerah ini dan berbicara tentang kepentingan daerah ini di tingkat pusat,” kata Lusia yang mendapat nomor urut 41 dalam surat suara DPD RI.

Berikut ini dapat dilihat sejumlah jabatan yang diemban Lusia selama ini yang menjadi modal utama perjuangannya ke depan jika terpilih menjadi senator.

Lusia Adinda Dua Nurak pernah menjabat sebagai:
1. Ketua Gema Perjuangan Sarina tahun 2002 -2007
2. Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi NTT 2008-2018
3. Ketua Kwartir Daerah Gerakab Pramuka Provinsi NTT 2010-2020
4. Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2013-2018
5. Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional (PKBI) Provinsi NTT 2010-2018
6. Ketua Yayasan Kanker Provinsi NTT 2016-2021
7. Ketua DPD Perkumpulan Perempuan Wirausaha (PERWIRA) Provinsi NTT 2015-2020. (bonne pukan)

Komentar ANDA?