Majukan Pariwisata di Matim, Bandara Tanjung Bendera Harus Dibangun

0
722

NTTsatu.com – BORONG – Pariwisata merupakan salah satu potensi yang  bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, karena itu perlu mendapat dukungan dengan berbagai sarana dan prasarana yang memadai. Kabupaten Manggarai Timur harus memiliki bandara sendiri agar bisa menjawab tujuan tersebut.

Penegasan itu disampaikan calon bupati Manggarai Timur, Frans Sarong ketika berkampanye di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong kemarin. Frans Sarong bersama calon wakilnya Kasmiri Don saat itu menyampaikan secara jelas visi, misi dan program kerja mereka kepada masyarakat keluranan Peot dan sekitarnya.

“Kita harus bangun bandara di Tanjung Bender, dan bandara itu harus bertaraf bandara internasional sehingga bisa ada penerbangan langsung dari dan ke Matim. Kita akan bangun komunikasi dengan berbagai pihak di luar negeri sehingga wisatawan bisa langsung terbang ke bandara kita di Matim,” kata Frans Sarong.

Frans Sarong menjelaskan tentang pengalamannya berkunjung ke sejumlah negara yang sangat konsisten membangun pariwisata dan mendapatkan pemasukan yang sangat luar biasa sehingga negara dan masyarakatnya berkembang sangat pesat.

“Singapura misalnya sebuah negara yang kecil tetapi karena memiliki bandara internasional dan serius membangun pariwisata maka negara itu begitu maju,” kata mantan wartawan Kompas ini.

Dia mengatakan, lokasi di Tanjung Bendera sangat pantas untuk membangun bandara, karena itu, jika masyarakat mempercayakan Sarong-Kasmir memimpin daerah ini maka mereka akan langsung memperjuangkan pembangunan bandara tersebut.

“Saya berani katakan ini karena saya mempunyai jaringan cukup baik di tingkat pusat sehingga jika kita terpilih saya akan memanfaatkan Jaringan saya itu untuk mewujudkan berbagai program yang sudah kami susun,” tegasnya.

Frans mengatakan, Visi Sarong-Kasmir adalah: Menghantar kabupaten Manggarai Timur menjadi kabupaten yang sehat dan ini harus benar-benar diwujudkan.

Keduanya menilai, Manggarai Timur saat ini sedang dalam kondisi sakit, karena itu harus segera disembuhkan sehingga perkembangan ke depannya menjadi lebih baik.

Menurut Frans, jaringan jalan di Matim saat ini memang masih sangat memprihatinkan sehingga akses masyarakat menjadi sangat terganggu. Dari total jalan Kabupaten di Matim sepanjang  1.300 km,  sekitar 500 km dalam kondisi parah. Kondisi ini harus segera diperhatikan dengan serius.

“Infrastruktur jalan ini harus menjadi prioritas utama sehingga akses dari ibu kota kabupaten sampai ke desa-desa bisa lebih lancar. Kita sudah keliling ke seluruh Kabupaten Matim dan memang jalan menjadi keluhan masyarakat. Karena itu Saron-Kasmir pasti akan memperhatikan keluhan masyarakat itu,” pungkasnya. (*/bp)

Komentar ANDA?