Maria Relakan Yosef Untuk Kebangkitan dan Kesejahteraan NTT

0
479
Foto: Maria Djogo ketika menyampaikan pernyataannya kepada masyarakat Radabata ketika mendampingi suaminya dalam kampanye terbatas di desa itu, Selasa, 17 April 2018 malam.

NTTsatu.com – BAJAWA – Maria Djogo mengaku, sudah merelakan suaminya Yosef Nae Soi sebagai calon wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendampingi calon gubernur Viktor Laiskodat dan dia terus berjuang dengan caranya demi kemenangan pasangan Victory-Joss dalam pemilihan Gubernur yang akan berpuncak pada 27 Juni 2018 mendatang.

“Sebagai istri saya memang harus rela, walapun kami harus meninggalkan segala yang kami nikmati selama ini di Jakarta. Bahkan saya juga rela suami saya tidak menjadi duta besar Brasil dan kembali bersama Bapak Viktor Laiskodat membangun tanah kelahiran Nusa Tenggara Timur tercinta ini,” kata Merry sapaan akrab Maria Djogo ketika berbicara di depan warga desa Radabata, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Selasa, 17 April 2018 malam.

Merry mengakui, sebagai istri dia tentu sangat gembira mendampingi suaminya menjadi duta besar Brasil dan akan berkeliling ke berbagai negara di Eropa. Namun kegembiraan itu harus mereka korbankan untuk NTT.

“Saya bersama dua anak saya sudah gembira ketika mendengar bapak (Yosef Nae Soi) menjadi duta besar Brasil. Kami pasti akan berkeliling dunia, namun ketika bapak menyampaikan bahwa dia diminta pak Viktor untuk menjadi calon wakil gubernur, saya bersama anak saya akhirnya merelakan bapak untuk mendampingi pak Viktor. Kami lupakan keinginan untuk tinggal di luar negeri demi daerah tercinta ini,” kata alumnus Akademi Perawat Sint Carolus Jakarta ini.

Lebih lanjut mantan anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jakarta  ini mengatakan, awalnya memang dia menolak kalau suaminya kembali ke NTT menjadi calon wakil gubernur. Apalagi saat itu mereka sedang menjalankan ziarah ke Yerusalem ketika Viktor menelpon Yosef untuk memintanya menjadi calon wakil gubernur.

“Saat pak Viktot menawarkan itu, kami berdua sedang berada di Yerusalem. Suami saya meminta saya untuk sama-sama berdoa meminta petunjuk Tuhan atas tawaran pak Viktor itu. Ada sejumlah petunjuk yang Tuhan berikan kepada kami dan akhirnya saya menyetujuinya sehingga sekarang kami mau kembali untuk NTT,” katanya.

Kepada warga yang hadir dalam kampanye terbatas itu, Merry menyatakan, orang Ngada seharusnya berbangga karena ada seorang putera Ngada yang selama ini hidup di Jakarta mau kembali ke daerah ini untuk bersama masyarakat membangun daerah ini. Kebanggaan itu harus diwujudnyatakan dalam memberikan dukungan kepada putera Ngada ini dalam perhelatan politik pemilihan Gubernur NTT periode 2018-2023.

“Bapak Yosef adalah putera Ngada yang lahir dari rahim bumi Ngada. Orang Ngada harus memberikan dukungan kepadanya, karena selama tiga bulan ini berkeliling, masyarakat di kabupaten lain memberikan dukungan penuh kepada bapak Yosef dan Bapak Viktor. Kalau orang  Ngada tidak memberikan dukungan kepada paket Victory-Joss berarti orang Ngada tidak ingin mengutus orang  Ngada menjadi pemimpin NTT dan ini adalah sebuah kesempatan bagi orang Ngada,” pintanya.

Dan satu hal yang ditegaskan Merry saat itu adalah, dia hanya merelakan suaminya kembali mendampingi Viktor Laiskodat. Jika orang lain yang memintanya, maka dia akan menolak permintaan itu.

“Karena pak Viktor minta maka saya mau, tetapi kalau orang lain saya pasti akan menolaknya. Saya terima karena saya kenal baik pak Viktor dan istrinya yang memiliki perhatian besar terhadap masyarakat NTT selama ini,” pungkasya. (bp)

Komentar ANDA?