MUSRENBANG, FORUM ASPIRASI RAKYAT MEMBANGUN

0
563

NTTsatu.com – LEMBATA –  Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) bukan kegiatan rutin tahunan belaka. Tapi, merupakan forum bergengsi untuk menampung aspirasi rakyat dalam membangun daerah ini.

Musrenbang merupakan suatu forum koordinasi perencanaan yang terintegrasi dan strategis antara seluruh pelaku pembangunan untuk menghasikan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat Kabupaten Lembata.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST.MT menegaskan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Daya Saing Daerah, Ir. Sipri Meru, MM ketika membuka secara resmi Musrenbang RKPD Kabupaten Lembata Tahun 2021 di Kecamatan Wulandoni, Selasa,(18/2). Musrenbang itu dipimpin Camat Wulandoni, Drs. Frans Dangku didampingi anggota DPRD Kabupaten Lembata dari Dapil lV, Florentinus Ola Kia Pukan dan Wilibrordus Kewuel Wuwur dan nara sumber Sekretaris Bappelitbangda Kabupaten Lembata, Ir. Jakobus Wuwur, Msi.

Bupati Sunur mengatakan, forum ini bukan seremonial belaka. Melainkan merupakan suatu media mempertemukan pemikiran, , gagasan atau aspirasi dari segenap komponen masyarakat pemangku kepentingan guna menghasilkan dokumen perencanaan yang berkualitas dan dapat dipetrtangungjawabkan pada akhgir tahun perencanaan.

Menurut Sunur, sesuai mekanisme perencanaan, pembangunan yang partisipati sehingga membutuhkan berbagai komponen pembangunan. Dalam forum ini akan membicarakan berbagai langkah terbaik untuk membangunan daerah ini sesuai aspirasi masyarakat setempat.

Adapun focus rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2021 terdiri atas lima aspek yaitu : Pembangunan SDM berbasis keterampilan advokasi, mendorong nilai tumbuh ekonomi melalui penguatan UKM dan industry, Infrastruktur strategis dan prioritas, melanjutkan sisa proyek strategis dan prioritas dan Pembangunan Perdesaan.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, demikian Bupati Sunur, pembangunan Perdesaan diarahkan pada Penguatan SDM Unggul ,peningkatan pelayanan publik dan penguatan infrastruktur. Hal ini mesti diperhatikan dalam menyusun rencana dan program kerja tahun 2021. Karena itu, harus ada inovasi yang jelas dan terukur dalam APBDes sebagai rujukan dalam melaksanakan pembangunan di desa. Dan terhadap desa-desa cepat tumbuh, saya perlu tegaskan harus berinovasi melalui intervensi APBDes untuk program-program pemberdayaan di desa masing-masing.

Sedangkan Narasumber dari Bappelitbangda Kabupaten Lembata, Ir. Jakobus Wuwur memaparkan bahwa perencanaan pembangunan tidak bias lepas daeri Visi, Misi Pemkab Lembata. Dan melalui forum Musrenbang ini, kita saling mengingatkan kepada kita semua, apa yang mesti kita rencanakan dan kerjakan pada tahun 2021 mendatang. Sesuai asdpirasi masyarakat

Kecamatan Wulandoni. Jack Wuwur mengatakan, penggunaan dana desa kini kian baik. Buktinya, Rabat jalan desa, bangun Posyandu, Polindes dan masih banyak lagi infrastruktur di desa yang bias ditalangi dengan APBDes. Karena itu, dperencanan pembangunan di desa harus sinergi dengan kecamatan dan kabupaten.

Kita sadari bahwa kondisi jalan di Kecamatan Wulandoni masih memprihatinkan. Tapi kita juga harus akui bahwa pembangunan infrastruktur jalan, jembatan tidak bias sekaligus karena keterbatasan fiscal kita. Jalur Botoo, Puor dan Lamalera juga masih memprihatinkan. Namun kalau dinabdingkan dengan perkembangan durasi waktu tempuh dari Lewoleba ke Wulandoni seblumnya 4 jam, kini ditempuh dengan waktu dua jam lebih.

Anggota DPRD Kabupaten Lembata, Florentinus Ola Kia Pukan, ketika menyampaikan pokok Pikiran DPRD Lembata, mengatakan, forum Musrenbang ini sebagai moment untuk menyampaikan aspirasi pembangunan yang sasarannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami ini memang dipilih dari Dapil 4, tapi setelah terpilih menjadi DPRD Kabupaten Lembata. Jadi kami berjuang untuk kepentingan masyarakat Lembata. Bukan saja dari Dapil 4 tapi untuk 9 kecamatan di Lembata. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, listrik dan air tetap jadi prioritas. Namun dikerjakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran kita, “ ujar Tinus Pukan.

Dalam Forum Musrenbang tersebut, ada sejumlah program yang diusulkan oleh masyarakat, antara lain pengaspalan jalan dari Boto-Lamalera dan dari Puor – Wulandoni. Hal ini atas pertimbangan sangat prioritas, karena kondisi jalan lintas ini sangat memprihatinkan. Apalagi lintasan ini menghubungan Lamalera sebagai destinasi wisata Internasional melewati jalur kantong ekonomi makan mestinya jadi prioritas pembangunan.

Selain itu, diusulkan penempatan guru negeri di sejumlah sekolah yang masih membutuhkan. Pembanguan sumur bor dan produksi garam dan pembelian Mesin prodksi garam bagi sejumlah desa dipantai selatan Lembata. (Tim Dinas Kominfo Lembata).

Komentar ANDA?