Panus Warga Matim Tewas di Kebun, Ada Luka pada Bagian Kaki

0
406
Foto: Istimew

NTTsatu.com – BORONG –  Geradus Panus (60), warga Watu Toge, Desa Pong Ruan, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, NTT ditemukan tak bernyawa, Senin,  23 April 2018) sekitar pukul 13.30 di kebun kakao miliknya. Terdapat luka di bagian kakinya.

Kasubag Humas Polres Manggarai Ipda Daniel Djihu yang dihubungi mengaku, korban ditemukan pertama kali oleh Imakulata Hartini (50) isteri korban sendiri.

Daniel menjelaskan, sekitar pukul 12.00 wita, Imakulata ke kebun untuk mengantar makan siang buat korban

Saat tiba di lokasi, sang istri melihat korban tergeletak bersimbah darah di tanah dengan bekas luka tebasan parang di kakinya. Sambil menangis, Imakulata coba membangun suaminya namun korban sudah tak bernyawa lagi

“Saksi lalu berteriak minta tolong dan wargapun datang mengangkat korban ke kampung,”jelas Daniel yang dihubungi Selasa, 24 April 2018.

Anggota polisi yang memeriksa jasad korban juga membenarkan ada bekas luka tebasan parang di kaki korban. Petugas medis yang ikut memeriksa jasad korban memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan diduga korban meninggal karena kehabisan daerah akibat luka dikakinya.
Hasil penyelidikan awal, korban meninggal diduga karena kehabisan darah akibat luka tebasan parang di kakinya.

Kematian korban juga diduga karena kecelakaan sebab di sekitar mayat ditemukan sebuah ember warna hitam berisi coklat/kakao yang sudah dikupas, kantongan plastik yang berisi sejenis ulat pohon yang bisa dikonsumsi oleh manusia, parang milik korban yang masih terisi dalam sarung.

Sedangkan pada jarak 20 meter arah barat dari tempat ditemukannya korban, ditemukan ada sebatang pohon kemiri yang sudah ditebang lama dan sudah lapuk dengan bekas baru dipotong menggunakan parang.

“Dari keterangan masyarakat setempat, kayu kemiri lapuk tersebut merupakan tempat berkembang biaknya sejenis ulat pohon yang biasa dikonsumsi manusia. Dan dari istri korban juga didapati informasi bahwa korban memiliki kebiasaan dan hobi mengkonsumsi ulat pohon tersebut. Selanjutnya dari lokasi pohon kayu kemiri yang terdapat bekas potong tersebut terdapat ceceran darah yang menetes di tanah menuju tempat ditemukan mayat,”urai Daniel .

Daniel mengatakan dari hasil analisis sementara, penyebab kematian korban adalah karena kehabisan darah dari luka yang berasal dari kaki korban

“Disimpulkan sementara bahwa setelah korban memetik dan mengupas coklat serta mengisi coklat tersebut ke dalam ember, korban pergi mencari ulat pohon di pohon kemiri lapuk dengan cara memotong pohon tersebut menggunakan parang. Tetapi karena kurang hati-hati, ayunan parang korban mengenai kaki korban sendiri. Selanjutnya dengan kaki yang sudah terluka korban berusaha kembali ke tempat di mana korban menyimpan ember coklat. Sesampainya di tempat ember yang berisi coklat, korban kehabisan darah dan an meninggal di tempat tersebut,”lanjut Daniel. (*/bp)

Komentar ANDA?