Panwaslu Masih Tunggu Kajian Komisi ASN Terkait PNS Terduga Politik Praktis

0
588

NTTsatu.com – MAUMERE – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Sikka telah mengirim berkas empat aparatur sipil negara (ASN) terkait dugaan politik praktis. Hingga kini belum ada keputusan tentang nasib para ASN tersebut. Lembaga pengawas masih menunggu kajian Komisi ASN di Jakarta.

Aswan Abola, anggota Panwaslu Sikka yang membidangi Divisi Hukum dan Pengembangan Pelanggaran, Kamis (19/4) di sela-sela Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap di Aula Karmel Maumere, menyebut empat nama ASN yakni Markus Mau, Valentinus Tupen, Yohanis Laba, dan Clara Francis.

“Sampai sekarang kami belum dapat informasi terkait tindak lanjut. Kami sudah pernah konfirmasi dua kali, hanya jawabannya masih dipelajari kembali hasil kajian Panwas,” jelas Aswan Abola.

Aswan Abola mengatakan pihaknya akan terus melakukan konfirmasi ke Komisi ASN guna mendapatkan informasi yang pasti agar persoalan ini menjadi terang benderang. Jika sudah ada keputusan dari Komisi ASN, Panwaslih Sikka berkewajiban mempublikasikan hasil keputusan tersebut.

Sebagaimana diketahui, Markus Mau, Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa Dinas Pemerintahan Desa, dilapor oleh anggota DPRD Sikka Yoseph Karmianto Eri terkait pemesanan baliho pasangan calon Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga (Ansar-Raga). Yoseph Karmianto Eri yang juga Ketua DPC PKB Sikka melaporkan secara resmi pada 23 Januari 2018 lalu.

Laporan anggota DPRD Sikka ini berbuntut panjang. Markus Mau kemudian melapor balik Yoseph Karmianto Eri ke Polres Sikka dengan dugaan pencemaran nama baik. Namun laporan Markus Mau ditolak, karena masih menunggu pembuktian laporan sebelumnya di Panwaslih Sikka.

Tidak sampai di situ, Yoseph Karmianto Eri juga berbalik melapor Markus Mau ke Polres Sikka dengan dugaan melakukan pencemaran nama baik. Markus Mau dituding telah menyebut Yoseph Karmianto Eri sebagai anggota DPRD Sikka yang pintar-pintar goblok.

Sementara itu Sekretaris Daerah Valentinus Tupen, Yohanis Laba dan Direktur BLUD TC Hillers Clara Francis diperiksa Panwaslih Sikka terkait pose tiga jari bersama pasangan calon Ansar-Raga usai pengresmian Gedung Poliklinik rumah sakit pada 13 Februari 2018 yang lalu. Pose foto tersebut dimuat oleh akun facebook Humas-Protokol Sikka beberapa jam sesudahnya. (vic)

 

Foto: Aswan Abola, anggota Panwaslih Sikka saat menerima laporan dari Yoseph Karmianto Eri pada Januari 2018 lalu;

Komentar ANDA?