Pemerintah Desa di Lebatukan Didorong Wujudkan Website Desa

0
863
Foto: Hiro Bokilia, wartawan VNews sedang memberikan pelatihan kepada aparat desa di Kecamatan Lebatukan Lembata terkait dunia jurnalistik. Kegiatan di Hadakewa, Jumat, 08 Desember 2017

NTTsatu.com – LEMBATA – Aparat pemerintah desa pada 17 desa yang ada di Kecamatan Lebatukan didorong untuk mewujudkan media komunitas dan website desa. Website desa tidak sekadar untuk menampilkan anggaran desa sebagai bentuk transparansi anggaran, tetapi juga untuk mebgekspose aktivitas pembangunan dan potensi desa yang akan berdampak pada peningkatan pembangunan di desa.

Demikian dikatakan Camat Lebatukan Petrus Ruing saat menutup kegiatan pelatihan pengembangan media komunitas di aula kantor Desa Lamatuka, Kecamatan Lebatukan, Jumat (8/12).

Kegiatan pelatihan selama dua hari Kamis-Jumat (7-8/12) yang digelar Program Gerakan Sehat Cerdas (GSC) Kecamatan Lebatukan menghadirkan perwakilan dari 17 desa yang terdiri dari sekretaris desa, KPMD GSC, pengurus Balai Rakyat, dan utusan kepala dusun.

Camat Ruing mengingatkan kepada para peserta agar sekembalinya dari pelatihan tersebut diharapkan materi yang didapat dilanjutkan dengan membuat website desa dan akan diintervensi lewat APBDes.

Dikatakannya, saat ini ada desa yang telah memiliki website desa, hanya belum ada orang yang bisa menulis untuk mengisi website yang sudah dibuat tersebut. Karenanya, para peserta yang telah mendapatkan pelatihan tersebit nantinya dapat menjadi penulis untuk dimuat pada website desa masing-masing.

“Dengan pelatihan ini bisa menulis apa yang dilakukan di desa dan bisa diberitakan di media desa. Bercerita tentang desa dan promosikan tentang apa yang ada di desa yang berdampak pada pembamgunan di desa masing-masing. Berita-berita yang dimasukkan harus berdampak positif bagi desa dan kabupaten,” kata Ruing.

Antonius da Silva, Wakil Ketua Asosiasi Guru Penulis (Agupena) Kabupaten Lembata dalam materinya pengembangan buletin desa dan blog desa menyampaikan pentingnya membuat buletin dan blog desa untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan di desa. Ia juga menjelaskan tata cara pembuatan buletin dan blog.

Ia juga mendorong peserta untuk berani memulai menulis baik lewat akun FB, diary, maupun blog. Peristiwa yang ada di desa dapat diinformasikan kepada masyarakat luas lewat tulisan yang baik.

Sementara Hiero Bokilia, Wartawan Harian Umum Victory News dalam materinya pengenalan dasar jurnalistik dan teknik dasar menulis berita mengajak para peserta untuk lebih jauh mengenal dan memahami jurnalistik dan jurnalis. Jurnalistik, lanjutnya merupakan aktivitas mengumpulkan bahan, menulis, dan menginformasikannya melalui media, baik cetak, elektronik, maupun media online. Dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik, lanjut Bokilia, seorang jurnalis dibekali kode etik jurnalistik.

Kepada para peserta, ia juga menjelaskan terkait berita yang layak ditulis dan tak layak ditulis oleh seorang jurnalis. Ia juga mengingatkan kepada peserta agar menulis sesuatu tidak mengada-ada tetapi harus berdasarkan fakta karena menurutnya fakta itu suci.

Sementara itu, Fasilitator Kecamatan Program GSC Lebatukan, Maria Parera mengatakan, kehadiran media komunitas merupakan bentuk respons atad kebutuhan informasi yajg berpihak kepada masyarakat pedesaan. Media komunitas menjadi kekuatan baru masyarakat pedesaan memberitakan persoalan masyarakat yang belum dijamah media massa. (rin/bp)

Komentar ANDA?