Pemerintah Pusat Nilai Positip Program DeMAM

0
420

KUPANG. NTTsatu – Kepala Bappeda Propinsi NTT, Wayan Dharmawan mengatakan, pemerintah pusat menilai positip Program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMaAM) yang digulirkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan program ini bisa dijadikan contoh dan model untuk upaya pengentasan kemiskinan di seluruh Indonesia.

Wayan yang dihubungi di Kupang, Senin, 30 Maret 2015 lalu mengakui, ketika berkunjung ke Ende, Sabtu, 29 Maret 2015 lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Kepala Bappenas, Adrinof A. Chaniago dengan spontan mengatakan mengatakan Program Desa Mandiri Anggur Merah (DeMaAM) yang digulirkan Pemerintah Provinsi NTT bisa dijadikan contoh dan model untuk mengentaskan kemiskinan.

Ketika bertatap muka dengan pengelola dan anggota Program DeMAM Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan kata Wayan, menteri Chaniago mengatakan, mestinya tidak perlu lagi mencari contoh dan model lain karena program ini sudah terbukti. Tinggal sekarang dilakukan evaluasi secara terus – menerus sehingga ke depannya bisa lebih baik lagi.

“Program ini bisa jadi contoh untuk desa atau kelurahan , kecamatan, kabupaten atau propinsi lain, karena arahnya jelas membangun dari bawah, dari pinggiran, dari desa,” katan Chaniago seperti dikutip Wayan.

Chaniago saat itu juga mengatakan, dengan pengelolaan dana secara bersama, program ini lebih baik dan besar manfaatnya dari pada dana yang ada diberikan langsung kepada individu-individu.
“Terlihat manfaatnya jauh lebih besar ketimbang diberikan untuk perorangan, karena itu contoh sudah jelas dan saya sangat menghargai program Anggur Merah,”ujarnya ambil mengatakan mudah-mudahan program ini terus berkembang.

Menurut Wayan Dharmawa, program ini mulai bergulir sejak 2013 dalam kepemimpinan Gubernur Frans Leburaya. Dia menyebutkan pengelola Prohgram DeMAM nantinya wajib membentuk koperasi.

“Seperti di Kelurahan Tetandara, kelompok beranggotakan 54 orang diwajibkan membentuk koperasi.Koperasi ini nantinya bukan saja beranggotakan mereka saja, namun diharapkan warga lainnya bisa bergabung dan menjadi anggota koperasi,” kata Wayan.

Menurutnya, sebelum Gubernur Lebu Raya mengakhiri masa jabatannya, di semua desa dan kelurahan sudah harus memiliki koperasi. “Itu harapan bapak gubernur bahwa, akhir dari program ini adalah harus ada koperasi di semua desa penerima dana anggur merah tersebut,” kata Wayan. (bop)

Komentar ANDA?