NTTsatu.com – BORONG – Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) membantu keluarga Yohanes Kritoforus Onsa yang mengalami musibah kebakaran rumah tinggal dan segala isinya pada 29 Agustus 2017 di kampung Rokat Desa Golo Ndele Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur.
Bantuan itu diserahkan Pemkab Matim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Matim kepada keluarga korban pada Selasa, 12 September 2017.
“Hari ini kami berikan bantuan darurat bagi keluarga korban,” kata Anton Dergong kepala BPBD Matim.
Dia mengatakan dari laporan tim BPBD Matim terkait kebakaran rumah keluarga kristoforus diperkirakan mengalami kerugian sekitar puluhan juta. DPBD Matimjuga prihatin dengan keluarga korban apalagi kepala keluarga merantau ke Kalimantan untuk bisa menghidupi keluargannya.
Untuk korban bencana alam daerah di kabupaten Manggarai Timur seperti kebakaran rumah untuk sementara pihak BPBD hanya bisa memberikan bantuan yang sifatnya darurat karena keterbatasan anggaran. Pihaknya berusaha melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar bisa membantu korban bencana alam dalam bentuk bantuan lain.
“Kita tetap berusaha kordinasi dengan instansi terkait agar bantuan lain baik itu material pembangunan rumah atau bantuan lain diutamakan bagi korban bencana seperti ini,” ujarnya.
Selain bantuan darurat bagi korban kebakaran rumah itu, pihak BPBD Matim juga terlibat aktif dalam penanganan longsor di beberapa titik jalan kabupaten di pelosok Matim.
“Dengan menggunakan satu alat berat kami tetap berusaha agar wilayah di Matim tidak terisolir karena longsor yang menutupi ruas jalan menuju desa atau kampung-kampung,” katanya.
Terkait bantuan infrastruktur, Pemerintah kabupaten Manggarai Timur tahun 2017 mendapat dana sekitar Rp 13 M. Dana tersebut sudah diatur untuk perbaikan infrstruktur besar di Matim diantaranya pembangunan irigasi Wae Maling di Pota kecamatan Sambi Rampas, pembangunan bronjong untuk menahan abrasi di Pota dan tanggul penahan di sungai Wae Bobo di Borong ibu kota Matim yang sementara pengerajaannya sedang berlangsung.
Untuk perbaikan irigasi Wae Maling dikcurkan dana sebesar Rp 4 m lebih, bronjong penahan abrasi Rp 3 M lebih dan pembangunan tanggul di sungai Wae Bobo Rp 4 M lebih. (mus)