Piter Pitoby Merasa Dilecehkan Karena Terseret Dalam Pemberitaan Proyek Gedung Kantor Bupati Sikka

0
886
Foto: Diretur Utama PT Palapa Kupang Sentosa, Piter Pitoby

NTTsatu.com – KUPANG. Direktur Utama PT Palapa Kupang Sentosa. Piter Pitoby merasa dilecehkan berbagai pihak termasuk media, karena proyek itu dikerjakan oleh Stefanus Tolle selaku kuasa direktur bukan dirinya. Karena itu dia tidak pernah berurusan dengan siapapun di Maumere terkait proyek itu.

“Proyek itu dalam tanggungjawab Kuasa Direktur PT Palapa Kupang Sentosa, saudara angkat saya Setefanus Tolle. Karena itu saya merasa heran kalau diberitakan bahwa saya menemui berbagai pihak di Maumere terkait proyek itu. Saya Piter Pitoby tidak ada urusan dengan proyek itu, karena yang mengerjakan dan bertanggungjawab atas proyek itu adalah Stefanus Tolle,” tegas Piter yang menghubungi NTTsatu.com terkait pemberitaan media ini.

Piter menghubungi media ini, Jumat, 16 Maret 2018 malam untuk mengkalirifikasi pemberitaan media ini yang menyebut namanya sebagai direktur PT Palapa Kupang Sentosa yang mengerjakan proyek itu. Dia merasa tidak nyaman bahkan terkesan dilecehkan karena namanya terseret dalam pemberitaan media beberapa hari belakangan ini.

“Saya harus klraifikasi masalah ini demi nama baik dan harga diri saya selaku Dirut PT Palapa Kupang Sentosa. Jadi yang mengikuti pertemuan dengan berbagai pihak di Maumere itu adalah kuasa direktur bukan saya,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, nasib Proyek Pembangunan Kantor Bupati Sikka di Jalan Eltari, semakin tidak jelas. Demikian pun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak punya sikap tegas. Tidak ada putus kontrak terhadap PT Palapa Kupang Sentosa yang tanpa pamit meninggalkan pekerjaan. Demikian pun tidak ada tambahan waktu kerja untuk 40 hari. Tapi anehnya kini di lokasi sudah ada lagi aktifitas pekerjaan.

Kontraktor pelaksana telah meninggalkan pekerjaan tanpa pamit sejak pertengahan Februari 2018 lalu. Dia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai jatuh tempo pada 28 Desember 2017 dan tambahan waktu 50 hari. Saat angkat kaki ke Kupang, realisasi fisik mencapai 91% dan realisasi keuangan 73%.

Direktur PT Palapa Kupang Sentosa Piter Pitoby mengaku kesulitan uang sehingga terpaksa meninggalkan pekerjaan.

Setelah proyek dengan nilai kontrak Rp 29.040.000.000 ini menjadi wacana publik, Piter Pitoby kembali ke Maumere untuk memenuhi undangan klarifikasi dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sikka. Satu minggu kemudian, sudah mulai lagi ada aktifitas di lokasi proyek. (bp)

Komentar ANDA?