Polisi Tidak Temukan Buku-Buku Jihad, Informasi di Medos Menyesatkan

0
411

NTTsatu.com – MAUMERE – Aparat kepolisian dari Polres Sikka, Jumat (18/5), menjemput Wila Adrian Sukoco Luji dari Jalan Lamtoro Gang 3 Centrum Kelurahan Nangameting Kecamatan Alok Timur. Tidak ada barang bukti buku-buku jihad yang ditemukan polisi. Masyarakat diminta jangan percaya informasi menyesatkan di media sosial.

Sebelumnya, setelah beberapa jam polisi meminta keterangan dari Wila Adrian Sukoco Luji, tidak lama kemudian beredar informasi di media sosial yang menyebutkan polisi menemukan buku-buku jihad dari kamar guru bimtek tersebut. Belum diketahui dari mana sumber informasi yang menyesatkan ini.
Kapolres Sikka Rickson PM Situmorang melalui press release yang disampaikan kepada wartawan menyebutkan beberapa barang bukti yang ditemukan dari pria berambut gondrong itu. Barang bukti itu seperti 1 buah tas warna kuning yang berisikan dokumentasi beserta flash disc modul pembelajaran, tas plastik kresek warna hitam yang berisikan rokok serta bekal, 1 buah HP merek Maxtron.

Media ini sendiri mengikuti pemeriksaan Wila Adrian Sukoco Luji di Reskrim Polres Sikka. Tidak ada hal yang mencurigakan yang ditemui dari lelaki yang sejak Maret 2018 berada di Maumere. Adapun satu tumpuk potongan kertas HVS, yang setelah dilhat ternyata berupa selebaran atau pamflet yang isinya terkait promosi bimtek.

Wila Adrian Sukoco Luji memiliki kemampuan memberikan bimbingan belajar, khusus untuk mata pelajaran Matematika, IPA, dan IPS. Selama di Maumere dia memberikan bimbingan teknis kepada siswa SMAN 1 Maumere, SMAN 2 Maumere, dan SMKN 3 Maumere. Selain itu dia juga memberikan pelatihan penggunaan rumus cepat bagi siswa dan guru, serta pelatihan kelas internasional.

Masyarakat mencurigai perilaku Wila Adrian Sukoco Luji yang lebih suka berjalan kaki dan foto-foto objek apa saja di sepanjang jalan. Pernah satu kali, pada Selasa (15/5), dua hari setelah teros bom bunuh diri di 3 gereka di Surabaya, dia memfoto Seminari Tinggi Ledalero dari jalan negara. Mungkin karena masih dalam situasi yang tidak kondusif, masyarakat lalu menginformasikan kepada polisi, dan kemudian Wila Adrian Sukoco Luji sempat dimintai keterangan di Polsek Nita.

Nama Wila Adrian Sukoco Luji kembali dicurigai menyusul laporan tentang seorang yang tidak dikenal sempat menawarkan anak-anak sekolah dasar menjadi teroris pada Kamis (17/5) di Desa Waipare Kecamatan Kewapante. Polisi kemudian memburu orang yang tidak dikenal, dan antara lain menjemput Wila Adrian Sukoco Luji untuk dimntai keterangan.

Wila Adrian Sukoco Luji dimintai keterangan kurang lebih 1,5 jam lamanya. Dia didampingi Donatus Dalo, guru SMAN 1 Maumere, yang mana salah satu kamar kost-nya ditempati Wila Adrian Sukoco Luji. Ada juga seorang keluarga yang mendampingi pria keturunan Sabu dan Jawa ini. Setelah dimintai keterangan, Wila Adrian Sukoco Luji dikembalikan ke keluarga, karena tidak ada hal-hal yang mencurigakan dari aktiftiasnya selama berada di Maumere. (vic)

 

Foto: Kapolres Sikka Rickson PM Situmorang;

Komentar ANDA?