Puluhan Ternak Sapi “Duduki” Kantor KPU Nagekeo 

0
760

NTTsatu.com – MBAY –  Puluhan ternak sapi serunduk masuk Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah ( KPUD) Nagekeo. Anehnya kawanan sapi tersebut dengan bebas merumput pada jam kerja yakni pada pukul 12.45 WITA dan tidak ada seorangpun di kantor tersebut mengusirnya.

Salah satu tokoh muda asal Kabupaten Nagekeo, Natalis Indrayub Mere Yua, saat ditemui awak media,Juma’at (31/8) yang turut menyaksikan puluhan ternak sapi yang srunduk masuk ke Kantor KPUD Nagekeo.

Indra menjelaskan, kondisi ini tentunya sangat menjatuhkan wibawa dari Pemerintah Nagekeo di mata publik jika dibiarkan terus hewan ternak ini berkeliaran terus srunduk masuk dari kantor ke kantor pemerintah daerah.

Indra menambahkan, pemerintah dan lembaga DPRD seharusnya sudah membuat perda penertiban hewan. Apabila perda penertiban hewan itu ada mengapa tidak di jalankan oleh pemerintah, begitupun sebaliknya jika perda itu belum dibuat oleh pemerintah dan lembaga DPRD mengapa tidak dibuatkan.

Dengan adanya perda penertiban hewan, lanjut Indra, agar pemilik ternak merawat dan mengandangkan serta mengkurungkan hewan ternak pemeliharaannya sehingga tidak berkeliaran bebas di jalan maupun di kawasan perkantoran.

“Kita memang butuh kabupaten ternak, namun tidak membiarkan hewan ternak itu berkeliaran bebas seperti ini. Jika tidak disikapi oleh pemerintah dan lembaga DPRD Nagekeo, maka Kabupaten Nagekeo tidak elok dipandang oleh publik baik dari dalam daerah dan dari luar daerah. Lebih parah lagi kawanan ternak memamalia dan merumput di dalam Kantor KPUD,” ungkapnya.

Selain pemandangan yang tidak elok, kata dia, kawanan ternak ini juga merusak tanaman pekarangan dan mengganggu ketertiban lalu lintas jalan umum di Kota Mbay, yang mengakibatkan banyaknya kecelakaan akibat kawanan ternak berkeliaran.

“Saya juga kaget ketika melihat puluhan ternak ini srunduk masuk ke Kantor KPUD, apakah mereka srunduk masuk untuk perbaikan berkas caleg ataukah datang mendaftar, karena tidak ada seorang pegawai di KPUD yang mengusir kawanan ternak tersebut,” paparnya.

Sementara itu ditempat terpisah, Ketua Komisi B DPRD Nagekeo, Syafar, saat mengatakan, perda penertiban ternak sudah ada, bahkan ratusan juta anggaran yang dikeluarkan untuk membuat perda penertiban ternak tersebut.

“Perda sudah ada tetapi tidak dijalankan secara tegas oleh pemerintah, kalau dijalankan secara tegas tidak mungkin hewan ternak ini masih berkeliaran di jalan dan di areal perkantoran. Memang benar tidak elok dilihat publik dan sering terjadi kecelakaan oleh para pengendara  akibat ternak berkeliaran di jalan umum, yang disampaikan oleh warga itu benar,” tandasnya.

Syafar menambahkan, hingga saat ini saya juga bingung apakah pemerintah membuat perda penertiban ternak atau perda tentang ternak boleh masuk ke kantor-kantor. “Banyak kotoran hewan yang berserakan di setiap perkantoran bukan hanya di areal perkantoran bupati dan Kantor KPUD saja, tetapi Kantor DPRD Nagekeo pun selalu ada bahkan setiap kantor selalu ada kotoran hewan,” imbuhnya.

Syafar menambahkan, sungguh pemandangan kurang elok jika kita melihatnya, apalagi sapi merumput bukan cuman satu tetapi puluhan ekor, jika dibiarkan terus maka program pemerintah menciptakan dan membersihkan kota tidak akan berjalan.

Kesempatan yang sama, Ketua KPUD Nagekeo, Wigbertus Ceme, membenarkan akan hal itu, bahwa hewan ternak yang srunduk masuk ke Kantor KPUD Nagekeo bukan hal yang baru dan bukan baru hari ini.

Wigbertus menambahkan, sudah bertahun-tahun hewan ternak berkeliaran dan srunduk masuk di Kantor KPUD Nagekeo. Dan banyak tanaman rumput serta bunga yang berada di halaman Kantor KPUD Nagekeo yang rusak bahkan kotoran ternak tersebut selalu berserakan.

Wigbertus berharap pemerintah harus lebih tegas dalam mengsosialisasikan perda penertiban ternak ini di masyarakat. Dengan adanya sikap tegas dari pemerintah untuk penertiban ternak, sehingga pemilik ternak seperti kambing, babi dan sapi tidak melepas liarkan ternak mereka.

“Kami hingga saat ini tidak tahu kenapa para pemilik ternak liar ini tidak peduli dengan kepentingan orang lain yang terganggu oleh ternak-ternak mereka,” tandasnya (Aty)

 

Foto: Ternak sapi yang sedang “menduduki” kantor KPU Nagakeo

Komentar ANDA?