Robert Marut: Victory Joss Sosok Yang Tidak Mengurus Dirinya Sendiri

0
842
Foto: RSM ketika berorasi mendukung Victory-Joss pada saat Deklaras di Labuan Bajo, Manggarai Barat beberapa waktu lalu

NTTsatu.com – KUPANG – Marsekal Muda TNI (Pur) Robert Soter Marut (RSM) menyatakan pasangan calon gubernur Viktor B Laiskodat dan Josep Nae Soi atau Victory Joss saat ini yang paling bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat NTT, dan bergerak bangkit untuk maju.

“Saya kenal betul dengan pasangan yang maju saat ini. Yang benar-benar sudah selesai dengan dirinya sendiri adalah Victory Joss. Mereka hanya akan fokus melayani NTT. Saya juga amati, sudah ada yang main isu SARA. Harus Flores, harus katolik, harus protestan, itu tidak benar dan tidak baik. NTT itu terkenal toleransinya. Mari memilih calon yang terbaik dengan visi misi terbaik dalam membangun NTT” jelas Robert Marut yang sering disapa RSM.

RSM sebelumnya juga sempat bertarung memperebutkan dukungan partai untuk maju dalam Pilkada NTT. Dalam safari politiknya ke daerah-daerah di NTT, RSM menemukan banyak persoalan yang sedang melilit NTT saat ini.

“Persoalan-persoalan tersebut hanya bisa diatasi oleh sosok pemimpin yang memiliki jiwa memimpin dan melayani yang kuat (strong leadership) seperti Victory Joss,” kata RSM dalam wawancara di Posko @Otista Center beberapa waktu lalu.

 

Berikut petikan lengkapnya:

 

1 . Masalah Korupsi: Jangan Pimpin NTT
Kalau Tidak Ada Dukungan Finansial.

Memang berat menjadi Gubernur NTT. Anda yang tidak punya daya dukung finansial, sebaiknya jangan memimpin NTT. Mereka yang biasa mengatur proyek, memanfaatkan anggaran APBD dan APBN, sebaiknya juga jangan pimpin NTT. Nanti gampang disetir oleh orang. Pemimpin NTT harus mereka yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Harus strong leadership. Saya melihat Victory Joss adalah sosok yang tidak lagi mengurus dirinya sendiri. Mereka akan fokus melayani masyarakat. Mereka juga tidak mudah disetir, punya jaringan yang luas, dan bisa membantu NTT keluar dari masalah ketertinggalan dalam berbagai sektor.

 

2 . Masalah Hati: Bantu Banyak Orang NTT, Bukan Hanya Waktu Musim Pilkada

Kalau masih bingung dengan visi misi dan program, mudah saja menentukan siapa calon pemimpin yang punya hati untuk NTT. Victory Joss sudah lama sekali membantu orang-orang NTT yang susah. Mereka lakukan tanpa gembar-gembor. Dalam diam, dan tidak banyak yang tahu. Sekarang misalnya baru kita tahu kalau Pak Viktor itu lihat orang susah beras, dia bantu. Orang susah bibit, traktor, pupuk, dia bantu. Orang sakit susah biaya, dia juga bantu. Kasih beasiswa banyak orang, sampai mereka sendiri lupa. Ini pemimpin yang memang sudah punya hati untuk membangun NTT. Bukan tunggu ada maunya, baru dekat-dekat dengan masyarakat.

 

3 . Masalah SARA: Dukung Toleransi di NTT, Bukan Main Isu SARA

NTT terkenal dengan toleransinya. Saya amati, sudah ada yang main isu SARA, harus Flores, harus Katolik, harus Protestan, itu tidak benar dan tidak baik. Kalau ada kandidat menggunakan isu SARA, mereka pasti dicibir orang. Penggunaan isu SARA atau politik identitas sebenarnya sudah tidak zaman. Saya juga berharap juga tokoh-tokoh agama, tokoh adat dan para pemuka agama supaya tidak mengkampanye kandidat tertentu atas dasar SARA. Tetapi mereka perlu mengarahkan umatnya memilih sesuai hati nurani dengan kriteria-kriteria obyektif yang baik untuk menbangun NTT seperti program, visi dan misi. Bagi saya, Victory Joss yang memiliki konsep, visi misi, dan program yang jelas dalam membangun NTT.

 

4 . Masalah Tambang: Kalau Dukung Tambang Sama Dengan Lawan Masyarakat

Calon gubenur/wakil yang biasa menerbitkan IUP tambang, sebaiknya tidak usah dipilih. Mereka pasti akan berhadapan dengan masyarakat, melawan masyarakatnya sendiri. Untuk apa memimpin kalau akhirnya bermusuhan dengan masyarakatnya sendiri. Lagipula, NTT memang bukan untuk tambang. Daerah ini rawan karena berada di garis ring of fire. Sebaiknya pilih pemimpin yang fokus pada segmen pembangunan lainnya.

 

 

5 . Masalah Gizi Buruk: Selesaikan di Kebun dan Ternak

Saya banyak menemukan persoalan pengelolaan pertanian yang mandek di NTT. Ini salah satu sumber gizi buruk, karena penghasilan masyarakat NTT rendah dan asupan gizi terbatas. Masalah pasokan air, pengetahuan bertani yang ketinggalan, bibit unggul yang terbatas, pupuk kimia, dll. Saya hitung sawah di Manggarai dan Mbay, hasil sawah itu hanya bisa dipakai tiga sampai empat bulan setahun. Sisanya, mereka tetap akan kekurangan beras. Karena mereka menggunakan pupuk kimia. Ada air, mereka bisa tanam sayur. Ada ternak, mereka bisa olah menjadi biogas dan tidak bergantung pada pupuk kimia. Sapi perah bisa untuk pasok susu.
Saya hanya membuat beberapa di daerah percontohan saja karena keterbatasan dana. Yayasan Victory sudah banyak lakukan proyek percontohan untuk pengelolaan pertanian manunggal di TTU. Sangat cocok untuk dikembangkan di seluruh NTT. Gebrakan Victory Joss akan sangat berguna untuk masyarakat NTT, baik untuk menambah penghasilan ekonomi maupun untuk asupan gizi.

 

6 . Masalah Pendidikan: Itu Penting, Tidak Bisa Hanya Andalkan Fisik

Victory Joss paling banyak menyinggung soal pendididikan. Ini hal yang penting. Orang yang menguasai ilmu, bisa berbuat apa saja. Banyak akal, banyak jalan. Tetapi, kalau pendidikan di NTT kita ketinggalan, susah kalau hanya mengandalkan fisik. Sudah benar Victory Joss menghidupkan perpustakaan di sekolah-sekolah, membenahi masalah guru, menyekolahkan 10 ribu anak-anak muda NTT.

 

7 . Masalah Promosi: Lihat LeViCo, Promosi Tenun Ikat NTT yang luar biasa.

Apa yang sudah dilakukan Ibu Julie Laiskodat dan Pak Viktor dalam mempromosikan tenun ikat NTT sangat berdampak pada ibu-ibu di kampung-kampung. Kami pernah berkolaborasi. Ibu Julie memamerkan berbagai motif dan desain tenun ikat NTT, grup saya (dari angkatan udara) menari Gemu Fa Mi Re. Kolaborasi yang bagus untuk menyebarluaskan kekayaan tenun ikat NTT. Hal ini harus terus menerus dilakukan hingga ke kancah internasional sehingga mama-mama di kampung dapat penghasilan lebih. Tenun ikat juga terus bisa dilestarikan. Ingat, mama-mama kerja paling berat di NTT. Kita harus banyak membantu mama-mama, supaya NTT bisa maju. (Otista Center/nttonline.com)

Komentar ANDA?