Setya Novanto: Dana Parpol Batal Naik

0
762

NTTsatu.com – Kemendagri resmi menghentikan pembahasan kenaikan dana parpol karena mendapat sejumlah penolakan. Ketua DPR yang juga politisi Golkar Setya Novanto menilai, pengaturan dana parpol merupakan kewenangan pemerintah.

“Saya rasa semua partai sangat membutuhkan, caranya tentu saya serahkan kepada pemerintah,” kata Setnov di acara buka bersama di kantor DPP Perindo, Jl Pangeran Diponegoro, Jakpus, Sabtu (27/6/2015).

“Saya rasa sangat perlu dengan situasi sekarang, parpol-parpol sangat membutuhkan. Tentu besarannya juga disesuaikan,” lanjutnya.

Ditanya berapa dana parpol yang ideal, Setnov menyebut setiap parpol memiliki hitungan masing-masing. “Sekarang sudah (tahun) 2000 sekian. Tentu ini masing-masing parpol kan sudah ada hitungannya secara jelas,” jelasnya.

Pemerintah melalui Mendagri Tjahjo Kumolo memutuskan menyetop usulan pembahasan kenaikan dana bantuan partai politik sebesar 10 kali lipat. Sebagai gantinya, Kemendagri akan menyalurkan bantuan kepada ormas-ormas sosial.

Ekonomi Sedang Memprihatinkan

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan memaklumi kenapa dana untuk partai politik batal dinaikkan. Menurutnya saat ini kondisi ekonomi Indonesia sedang memprihatinkan.

“Sebenarnya tergantung kemampuan pemerintah, kalau ada mungkin baiknya dibantu proporsional. Harus betul-betul tepat, karena sekarang sulit ekonomi, lagi memprihatikan, kuartal pertama kontraksi,” kata Syarief.

“Kalau ekonomi memperihatinkan, tentu akan berdampak pada anggaran. Saya lihat secara komperhensif, mungkin keuangan negara tidak menguntungkan,” lanjutnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu pun meminta pemerintah untuk segera melakukan perbaikan ekonomi. “Harus dilakukan percepatan perbaikan ekonomi,” tuturnya.

Pemerintah melalui Mendagri Tjahjo Kumolo memutuskan menyetop usulan pembahasan kenaikan dana bantuan partai politik sebesar 10 kali lipat. Sebagai gantinya, Kemendagri akan menyalurkan bantuan kepada ormas-ormas sosial.

Parpol Harus Cari Dana Sendiri

 Pemerintah membatalkan untuk membahas usulan kenaikan bantuan dana parpol sebanyak 10 kali lipat. Ketum Partai Perindo Hary Tanoe (HT) mengaku sedari awal tidak setuju jika parpol mendapat bantuan dana dari pemerintah.

“Saya dalam hal ini pribadi tak setuju. Masak parpol minta bantuan dana ke pemerintah. Uang Pemerintah itu untuk membangun,” ungkap HT usai acara buka bersama di Kantor DPP Perindo, Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).

Partai politik, kata HT, memang selayaknya mencari dana sendiri. Pembahasan mengenai bantuan dana parpol dinilai bukan prioritas. Pasalnya saat ini Indonesia disebut HT sedang menghadapi kemunduran ekonomi.

“Parpol itu harus cari dana sendiri dan merebut simpati masyarakat dan berkembang. Karena parpol itu untuk masyarakat,” kata HT.

“Kita lagi prihatin. Intinya (pemerintah harus) cepat bikin kebijakan tepat. Jangan muter-muter ngobrol berwacana. Kesenjangan sosial makin lebar, artinya program pemerintah tak tepat sasaran. Hanya sebagian saja yg kena sasaran,” sambungnya.

HT berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat kelas bawah. Itu yang disebutnya sedang diusahakan melalui partai Perindo yang baru saja terbentuk itu.

“Masyarakat bawah harus ditingkatkan kesejahteraannya. Jadi pemerintah harus sejahterakan petani, nelayan, usaha, mikro, guru dan pengangguran. Harus bisa ciptakan lapangan kerja,” pungkas HT. detik.com

 

Komentar ANDA?