Sinyal Pilgub NTT Mulai Terkuak di Sabu Raijua

0
500
Foto: Dira Tome dan Medah ketika menandatangani prasasti pengresmian Pabrik AMDK Oasa, di Sabu, Jumat 28 Oktober 2016

Jumat, 28 Oktober 2016 dari Sabu Raijua sebuah kabupaten yang lagi mencuat namanya karena gebrakan pemimpinnya terkuak sebuah informasi yang mengejutkan. Apakah memang benar rahasia Pemilihan Gubernur NTT tahun 2018 mendatang mulai tersingkap dari “Kabupaten Garam” ini?.

Hari itu, bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome mengundang Ibrahim Agustinus Medah, mantan Bupati Kupang yang berhasil “melahirkan” Kabupaten Sabu Raijua sebelum berakhir masa jabatannya dan kini menjabat anggota DPD RI untuk meresmikan Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Oasa di Kabupaten itu.

Undangan Dira Tome kepada Medah itu sebagai bentuk penghormatannya karena dari tangan dingin Medah, lahirlah Kabupaten Sabu Raijua yang sedang dipimpinnya untuk periode kedua (2016- 2011).

Dira Tome juga ingin menunjukkan kepada Medah, kalau Kabupaten yang dulunya gersang tak berpengharapan, kini justru telah menjadi kabupaten yang semakin mencuat ke tingkat nasional bahkan internasional berkat kerja kerasnya bersama masyarakat setempat.

Dua tokoh politik NTT yang kini sedang digadang-gadangkan akan maju bertarung dalam Pilkada Gubernur NTT dua tahun mendatang ini memang memiliki kesamaan perjuangan yang nyaris sama. Mereka sosok pekerja keras yang tidak ingin  membiarkan rakyatnya terus berkuat dengan masalah kemiskinan dan keterbelakangan.

Keduanya menunjukkan komitmen yang sama saat menjabat Bupati. Medah juga dua periode menjadi Bupati Kupang yang dikenal sangat peduli terhadap rakyat kecil. Dira Tome juga telah menunjukkan kepada dunia, kalau Sabu yang sebelumnya tidak pernah diperhitungkan kini justru sangat diperhitungkan.

Sinyal Politik

Dihadapan ratusan warga Sabu Raijua saat peremian Pabrik Air Minum Dalam Kemasan Oasa, di Kelurahan Limanggu, Kecamatan Sabu Timur, Medah justru memberikan sinyap politik yang sangat positip kepada “adiknya” Marthen Dira Tome dalam pertarungan politik dua tahun mendatang.

Medah memberi sinyal positif untuk menjagokan Dira Tome di Pilgub NTT 2018. Medah bakal akan siap mundur dan memberikan dukungan kepada Marthen Dira Tome untuk maju jika hasil survey menunjukan elektabilitas dan popularitasnya berada di bawah Dira Tome.

“Dalam Pilkada Gubenrnur (2018), kita membutuhkan legitimasi dari masyarakat, sehingga kita berdoa supaya pak Marthen mendapatkan dukungan dan legitimasi itu. Saya tegaskan, jika hasil survey beliau (Dira Tome) diatas saya, maka saya akan sekuat tenaga mendukung beliau,” tegas Medah yang disambut gemuruh tepuk tangan warga yang hadir.

Pernyataan Medah seperti yang dijutip langsung dari portal berita seputarntt.com, ini justru menjadi sebuah pernyataan yang perlu disimak dengan baik, karena kata orang, dalam politik itu tidak ada kawan dan lawan abadi, karena yang abadi itu hanyalah kepentingan.

Dari pernyataan Medah itu, muncullah sebuah pertanyaan yang akan dijawab kemudian hari adalah: “Apakah seorang petarung politik seperti Ibrahim Agustinus Medah itu akan dengan mudah memberikan kesempatan kepada Dira Tome?”.

Pertanyaan ini muncul karena walaupun Medah yang ikut  “melahirkan” Dira Tome menjadi Bupati Sabu Raijua dalam Plkada langsung tahun 2011 lalu melalui Pintu Partai Golkar kemudian mendukungnya dalam Pikada lalu namun sekarang Dira Tome telah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sabu Raijua.

Bisa saja ungkapan hati Medah yang disampaikan di hadapan warga Dira Tome ini merupakan ungkapan ketulusannya setelah mengetahui sepak terjang Dira Tome dalam membangun Sabu Raijua selama ini.

Realitas Sabu Raijua saat ini memang harus diakui semua pihak termasuk Medah. Dan itu benar, karena Medah saat itu tidak segan-segan memberi pujian dan pengakuan terhadap apa yang telah dilakukan Marthen Dira Tome bersama Wakilnya Nikodemus Rihi Heke selama memimpin kabupaten ini.

Dia kemudian dengan lantang menegaskan:  “Saya mau katakan bahwa jika nanti hasil survey bakal calon gubenur, Pak Marthen Dira Tome lebih unggul dari saya, maka saya akan mendukung beliau untuk maju sebagai calon Gubernur NTT. Jujur saya katakana bahwa Pak Marthen adalah sosok pemimpin yang memiliki visi yang sama dengan saya, demikian juga dengan cara kerja yang dilakukan oleh beliau di Sabu Raijua,” tegas Medah.

Dira Tome Siap Bertarung

Pernyataan Ibrahim Agustinus Medah untuk memberikan dukungan kepada Dira Tome jika hasil survey mengatakan Dira Tome leih unggul darinya, tidak membuat Dira Tome bergeming sedikit. Karena seagai petarung, “sekali bendera dikibarkan, pantang untuk diturunkan”.

Marthen Dira Tome sudah menyatakan dengan tegas kalau dia akan maju bertarung dalam pemilihan gubernur NTT tahun 2018 mendatang. Dia ingin membangun NTT setelah sukses membangun Sabu Raijua. Dan itu tekad yang sudah mulai diwujudkan dengan mengunjungi sebagian besar wilayah NTT minus Sumba ini.

Dira Tome memulai lawatannya di Flores, bergerak dari Manggarai Barat hingga Lembata, kemudian ke Alor dan sejumlah kabupaten lain di Timor. Dia menjelaskan kepada masyarakat yang didatanginya tentang apa saja yang sudah dilakukan di Sabu Raijua selama ini sambil membawa hasil karyanya berupa garam dan air minum dalam kemasan merek Oasa.

Terhadap pernyataan Medah itu, Dira Tome tidak ingin menanggapinya,  dia malah tak henti-hentinya memberi apresiasi kepada Medah yang telah memekarkan Sabu Raijua menjadi kabupaten otonom.

“Tanpa niat yang tulus dan kerja cerdas dari Pak Medah, maka Sabu Raijua masih sebatas kecamatan. Pak Medah telah menempati ruang hati orang Sabu Raijua karena telah memekarkan daerah ini sehingga kita bisa membangun seperti saat ini,” kata Dira Tome.

Bahkan dia justru mengganggap Medah sebagai bapaknya seniri: ini terucap dari bibir Dira Tome: “Saudara-saudara, kalau saya dengan bapak Medah ibarat anak dan bapak”.

Dalam kancah politik ilgub nanti, Dira Tome malah meminta agar tidak boleh ada nuansa permusuhan, tidak boleh menempatkan seseorang menjadi musuh tetapi ini kompetitor, kompetisi secara sehat jauh lebih baik.

“Jadi kalau siapa saja yang Tuhan berkenan kita harus dukung semuanya. Politik tidak boleh diartikan sebagai kesempatan orang mencaci maki dan bermusuhan. Politik itu sesuatu yang suci karena itu harus dijaga. Kenapa dia suci karena politik akan melahirkan pemimpin yang akan berpikir tentang kehidupan dan masa depan baru, kesuciannya ada disitu,” tegas Dira Tome.

Dalam berbagai kesempatan, terutama ketika melakukan kunjungan ke sejumlah daerah, Dira Tome sudah dengan tegas menyatakan bahwa dia sudah sangat siap untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur dua tahun mendatang.

Tercatat beberapa figur yang sedang digadang-gadangkan akan bertarung dalam Pilgub dua tahun mendatang, selain Marthen Dira Tome dan Ibrahim Agustinus Medah, ada juga Esthon L. Foenay dan Benny Kabur Harman. (bonne pukan)

 

Komentar ANDA?