STIKOM Bali Diundang Pentas di Jerman

0
818

DENPASAR, NTTsatu.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Jerman mengundang  STIKOM Bali untuk mengirim misi kesenian guna memeriahkan  Internationale Gartenausstellung – IGA 2017 atau Pameran Taman Dunia 2017 dan upacara melaspas Pura Tri Hita Karana (THK) milik masyarakat Bali di Berlin, Jerman pada 10-14 Mei 2017.

Hal itu dikatakan Lefianna Hartati Ferdinandus, Minister Counsellor (Sekeretaris) KBRI Jerman dan Gusti Ayu Suputri Sudjiwa, ketua panitia pelaspas pura THK) usai bertemu Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan Pembina Yayasan Widya Dharma Santhi –yang memayungi STIKOM Bali-Prof. Dr. I Made Bandem, MA, kemarin.

Lefianna menjelaskan, komunitas Hindu Bali di Berlin yang tergabung dalam organisasi Nyama Braya Bali (NBB) Berlin memiliki sebuah taman yang dinamakan Taman Bali, berlokasi di dalam taman kota Garten der Welt  Berlin.  “NBB  Berlin bekerjasama dengan pengelola taman kota Garten der Welt, penyelenggara Internationale Gartenausstellung – IGA 2017  dan didukung KBRI Berlin akan melaksanakan upacara pemelaspasan (penyucian) pura THK pada10 Mei 2017 dan dijadikan salah satu agenda IGA 2017,” kata Lefianna.

Disebutkan, selama ini NBB Berlin menjadi mitra KBRI Berlin untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.  Dalam melaksanakan kegiatannya  dipusatkan di Taman Bali. “Atas izin pengelola Garten der Welt, mereka melakukan kegiatan workshop dua kali setahun,” terang Lefianna.

Ketua panitia pelaspas pura THK di Berlin Gusti Ayu Suputri Sidjiwa, menjelaskan, NBB Jerman didirikan  pada 7 Desember 2006 dan saat ini beranggotakan  200 KK. Sedangkan  NBB Berlin sendiri beranggota 50 KK.  NBB Jerman  memiliki dua pura, yakni pura Sangga Bhuwana di Hamburg dan pura THK di Berlin.  Pura THK Berlin berada di dalam taman Taman Bali dengan pengempon (pengurus) NBB Berlin, berdiri di atas tanah seluas 500 m2 diresmikan pada 5Mei 2012 dan sekarang diperluas menjadi 2000 m2. “Karena ada perluasan itu maka akan dipelaspas kembali pada 10 Mei 2017 bertepatan dengan pameran taman dunia sehingga kami mengundang  STIKOM Bali untuk pentas di Berlin nanti,” ucap Putri.

Dikatakan, kegiatan NBB Jerman disamping persembahyangan purnama setiap bulan, kami melaksanakan work shop tentang Bali dua kali dalam setahun. Selain itu, kalau ada acara festival musim semi biasanya kami juga dilibatkan untuk memamerkan kuliner Indonesia. “Tapi karena kami orang Bali maka kami promosikan masakan Bali,” kata wanita  asal  Desa Bongan Tengah, Tabanan dan sudah 35 tahun tinggal di Jerman ini.

Prof. Dr. I Made Bandem mengatakan,  untuk upacara melaspas pura di Berlin itu membutuhkan kesenian yang bersifat sakral, antara lain topeng sidakarya,  topeng pajegan, tari rejang, tari baris gede dan tentu saja diiringi dengan gamelan. “Itu sudah menjadi bagian dari sebuah upacara melaspas pura di manapun termasuk di Jerman itu. Nah sekarang tentu saja STIKOM Bali sudah  memiliki UKM Tari, UKM Tabuh yang selama ini  sangat aktif melasaknakan kegiatan seperti itu. STIKOM Bali akan berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan seluruh kabupaten/kota untuk sepunuhnya mendukung program ini,” sebutnya.

Lalu seberapa banyak rombongan misi kesenian ini? Prof. Bandem menggambarkan, kalau kesenian trasdisional semcam ini, biasanya 30 orang. “Misalnya saja, penabuh 13 orang, penari Baris 4 orang, penari rejang 4-6 orang, lalu seorang atau dua orang penari topeng pajegan. Dan  tentu ada pendeta yang memuput karya tersebut. Jadi rombongan seperti ini biasanya berjumlah 30 orang,” terang Prof. Bandem.

Menurut Dadang Hermawan, undangan dari KBRI Jerman itu tentu merupakan kehormatan bagi STIKOM Bali. Karena itu Dadang segera berkoordinasi dengan Ida Bagus Suradarma, SE., M.Si., Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan untuk menyiapkan para penari. “Ini kehormatan bagi STIKOM Bali, jadi kami akan menyiapkan para penari dengan baik,” tutur Dadang. (rsn)

====

Foto: Sekretaris KBRI Jerman, Lefianna Hartati Ferdinandus (kanan) dan Gusti Ayu Suputri Sudjiwa  di STIKOM Bali.

Komentar ANDA?