Tahun ini, Target “Lembata Terang 2019” Terwujud

0
506
Foto: Darius Uren, Manager PLN Area Flores Bagian Timur Rayon Lembata (Foto: WartaNTT)

NTTsatu.com – LEMBATA – Tahun ini, sebanyak  15 Desa di Lembata akan berproses pemasangan jaringan. Jika ini sudah selesai maka target “Lembata Terang 2019” akan terwuju dengan baik.

Manager PLN Area Flores Bagian Timur Rayon Lembata, Darius Uren yang ditemui WartaNTT diruang kerjanya, Senin (7/01/2019) menjelaskan, “Indonesia Terang” yang merupakan program nasional Kementerian ESDM ini diluncurkan untuk mewujudkan target 97% rasio elektrifikasi melalui kerjasama Pemerintah, PLN dan instansi terkait di Tahun 2019.

Dia mengatakan, saat ini masih tersisa belasan desa yang akan dilanjutkan pengerjaan pembangunan jaringan di awal Tahun ini. Dari belasan desa tersebut, tiga desa yang membutuhkan perhatian ekstra dari Pemkab Lembata khususnya dalam membuka akses jalan untuk memudahkan pendropingan material PLN.

“PLN Rayon Lembata serius dan fokus menjalankan arahan Presiden RI melalui Kementerian ESDM mewujudkan Indonesia Terang, serta hal inipun sejalan dengan Visi Misi Pemkab Lembata untuk mewujudkan Lembata Terang di Tahun 2019”.

“Progress sampai dengan Desember 2018, banyak Desa yang dilakukan pengerjaan jaringan dimana sebagian Desa sudah dinyalakan dan sebagian lagi dinyalakan di Tahun 2019 ini. Terdapat 15 Desa yang akan berproses pemasangan jaringan di tahun 2019, dimana belum sama sekali melakukan komisioning (Commissioning test/pengujian instalasi, red) tersebar di wilayah Kecamatan Omesuri, Lebatukan, Atadei, Wulandoni dan Nagawutung,” katanya.

Darius Uren mengakui, ada tiga desa yang terhambat pengerjaan jaringannya karena akses jalan yang menghambat pendropingan material yakni Desa Lamalela dan  Desa Banitobo di wilayah Kecamatan Lebatukan, serta Desa Dulir di wilayah Kecamatan Atadei. Akses jalan kesana belum bisa dijangkau sehingga pihaknya meminta fasilitasi Pemkab Lembata untuk membuka akses jalan ke lokasi guna memudahkan pendropingan material.

“Target PLN Rayon Lembata, dalam semester I 2019 listrik sudah menyala di seluruh Kabupaten Lembata termasuk di tiga  Desa yang mengalami hambatan tersebut. Harapan kami Pemkab Lembata dapat segera merespon kendala yang kami hadapi, karena sejauh ini Pemkab Lembata sangat responsif dan mendukung program yang ada,” ujarnya.

Kepala Bappelitbangda Lembata, Said Kopong, serta Kepala Bagian Energi Baru Terbarukan dan Listrik Daerah Setda Lembata, Kasmirus Murin, yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan adanya kendala yang dialami PLN Rayon Lembata di tiga  Desa dimaksud dalam proses pengerjaan jaringan.

“Ya, Benar, dalam rapat koordinasi Pemkab Lembata pada akhir tahun 2018 yang lalu kami telah mendengar adanya kendala yang dialami PLN Rayon Lembata. PLN meminta agar akses infrastruktur jalan dapat dikerjakan oleh pemerintah untuk memudahkan mobilisasi material menuju lokasi. Pemkab akanmengerjakan akses jalan dilokasi tersebut dalam TA 2019 ini,” ujar Said Kopong.

Kasmirus menambahkan, sejak tahun 2004 hingga  2016, Pemkab Lembata mengoperasikan 8 buah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) namun sejak tahun 2017 hingga  2018, 6 wilayah PLTD telah migrasi (interkoneksi) ke listrik PLN.

“Hingga saat ini tersisa dua buah PLTD yang dioperasikan Pemkab Lembata yakni PLTD Lewoeleng di Kecamatan Lebatukan dan PLTD Atakore di Kecamatan Atadei. Harapan kami dalam TA 2019 seluruhnya sudah migrasi ke listrik PLN,” harapnya. (WartaNTT/yos)

=======

Foto: Darius Uren,  Manager PLN Area Flores Bagian Timur Rayon Lembata (Foto: WartaNTT)

Komentar ANDA?