Tawuran di Brai, Seorang Pelajar 15 Tahun Kena Tembak

0
422
Foto: Pelajar korban penembakan sedang mendapat perawatan medis di BLUD TC Hillers Maumere, Senin (11/6);

NTTsatu.com – MAUMERE– Warga dua gang di Jalan Teka Iku Brai Kelurahan Nangameting Kecamatan Alok Timur, Senin (11/6) dinihari terlibat tawuran. Tiba-tiba, DJ, 15 tahun, warga Jalan Teka Iku RT/RW 020/001 Kelurahan Nangameting, spontan merasa kesakitan pada pinggang bagian belakang. Ternyata pelajar ini terkena tembakan peluru, yang diduga berasal dari pistol milik seorang anggota Polres Sikka.

SS, oknum polisi dari Polres Sikka dinihari itu memang sedang berada di lokasi tawuran. Dia sempat melepaskan tembakan peringatan ke atas udara sebanyak 3 kali untuk membubarkan tawuran. Tak disangka, sebuah peluru nyasar, dan bersarang pada pinggang belakang DJ. Kini korban sedang dalam perawatan medis di BLUD TC Hillers Maumere. Informasinya akan dilakukan operasi untuk mengeluarkan peluru.

Kapolres Sikka Rickson PM Situmorang dalam keterangannya kepada media ini membenarkan terjadinya dugaan kasus penembakan di Jalan Teka Iku. Polres Sikka kini tengah melakukan pemeriksaaan terhadp pelaku dan saksi-saksi lainnya. Satu buah senjata apiyang dipegang pelaku sudah diamankan.

Dia menerangkan saat itu pelaku baru selesai menjalankan tugas dinas, dan hendak kembali ke rumah di bilangan Centrum. Di tengah perjalanan, pelaku bertemu dengan seorang anggota Brimob berinitial NN. Karena rumah saling berdekatan, keduanya jalan bersamaan melewati jalan alternatif di depan Perumahan Pajak. Saat itu sedang terjadi tawuran antarwarga dari sebuah tempat pesta hingga ke jalan raya.

Pelaku dan NN turun dari sepeda motor, untuk mencari tahu persoalan yang menyebabkan terjadinya tawuran. Namun karena warga saling serang menggunakan batu dan kayu, keduanya tidak berani mendekat. Mel;ihat situasi yang semakin tidak terkendali, SS terpaksa melepaskan tembakan ke udara sebanyak 3 kali dengan maksud membubarkan tawuran.

Mendengar ada tembakan, warga yag terlibat tawuran langsung lari berhamburan dan membubarkan diri. Setelah 30 menit berselang, sampai suasana benar-benar kondusif, pelaku dan NN melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Saat mereka kembali belum ada informasi tentang korban penembakan.

“Jadi sekitar jam 9 pagi keesolan harinya, baru SS mendapat informasi bahwa ada korban penembakan saat tawuran. Waktu mendapat informasi itu, korban sudah berada di rumah sakit,” jelas Rickson Situmorang.

Terhadap peristiwa yang melibatkan oknum polisi, Rickson Situmorang mengaku sudah memerintahkan Wakapolres Sikka Iwan Iswahyudi untuk membesuk korban dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan upaya penyelamatan nyawa korban. Menurut dia, seluruh biaya pengobatan akan menjadi tanggung jawab Polres Sikka.

Sementara itu keluarga korban telah membuat laporan polisi di SPKT Polres Sikka. Keluarga korban berharap agar polisi secara profesional menangani peristiwa yang melibatkan oknum anggota polisi. (vic)

Komentar ANDA?