Tempo dan Pos Kupang Lakukan Pelatihan Jurnalisme Invetigasi

0
1030
Foto: Philipus Parera, salah satu Redaktur Investigasi Tempo sedang membawakan materi pelatihan

NTTsatu.com – KUPANG – Majalah Tempo bekerjasama dengan Harian Pos Kupang menggelar program peingkata kapasitas  bagi jurnalis khusus untuk laporan investigatif. Kegiatan digelar di Dapur Nekemese, Kupang, Sabtu, 10 Juni 2017.

Philipus Parera, salah satu Redaktur Investigasi Tempo, mengatakan program Investigasi ini merupakan yang kedua kalinya di lakukan dan sudah mendapatkan investigasi yang di terbitkan oleh Majalah Tempo yakni masalah human traffiking dan pertambangan, dan yang melakukan investigasi adalah wartawan Tempo dari NTT.

Lanjutnya, pelatihan Ivestigasi ini sangat baik bagi seluruh Wartawan di Kota Kupang karena selalu berhubungan dengan peliputan setiap harinya namun belum tajam untuk berani mengambil anggel Investigasi, juga pihaknya mengajak untuk mengikuti program Investigasi yang sedang di galakan oleh Tempo instituti bekerja sama dengan Free Press Unlimited (FPU).

“Program ini sangat baik bagi wartawan agar belajar untuk investigasi,” tegasnya.

Menurut Philipus saat ini menulis berita apapun itu tidak lagi menjadi tren namun berkalaborasi untuk mengungkapkan suatu kasus merupakan hal yang tren dan sangat di tunggu oleh pembaca.

Dirinya sangat berharap agar wartawan Kupang harus brani mengambil moment investigasi dan berani memecahkan persoalan-persoalan di daerah ini.

Pemimpin redaksi (Pemred) Pos Kupang, Dion Putra mengatakan kegiatan ini sangat baik bagi peningkatan kapasitas wartawan di Kupang dan belum banyak wartawan yang berani investigasi.

“Disini banyak wartawan, tapi belum tentu semua bisa lakukan investigasi,” kata Dion.

Menurut Dion, NTT punya banyak masalah yang bisa dilakukan investigasi, seperti masalah human traffiking yang sudah berstatus darurat di NTT, namun sampai saat ini hanya sebatas menulis dan tidak ada dampaknya untuk pengurangan masalah traffiking di NTT.

Dia berharap dengan pelatihan tersebut hari ini, bisa mendongkrak dan memacu keinginan wartawan untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah kasus di daerah seperti korupsi dan human traffiking.

“Dengan adanya pelatihan tersebut dapat memacu keingin wartawan untuk melakukan ivestigasi di NTT”. (Ambu)

Komentar ANDA?