Teror Brutal di Gereja Sleman, AHP Desak Polisi Usut Tuntas

0
321
Foto: Andreas Hugo Pareira

NTTsatu.com – MAUMERE – Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap pemimpin agama yang terjadi di Gereja Stasi Santa Lidwina Bedog Paroki Hanti Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Dia mendesak polisi untuk segera mengusut tuntas teror brutal tersebut.

Melalui rilis yang diterima media ini, Senin (12/2), AHP menegaskan penyerangan terhadap seorang hamba Allah dalam keyakinan Katolik, sama sekali tidak bisa ditolerir. Tindakan brutal tersebut, ujar anggota Komisi I DPR RI itu, sangat bertentangan dengan nilai luhur Pancasila, terutama Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Ini adalah bentuk teror yang brutal terhadap kebebasan menjalankan inadah keagamaan sesuai dengan keyakinan setiap warga negara yang dilindungi Undang-Undang,” tegas dia.

AHP yang pernah sekolah pada lembaga pendidikan calon Imam menegaskan peristiwa ini tidak bisa dilihat hanya sebagai masalah kriminal biasa saja. Dia menyebut tindakan kekerasan itu sebagai bentuk teror yang hendak membangun rasa takut kepada pemimpin umat maupun umat dalam menjalankan ibadah. Oleh karena itu, tegas dia, teror tersebut harus dikutuk keras.

Terhadap peristiwa yang melukai umat Katolik ini, AHP mengingatkan kepada pemimpin umat dan umat agar tidak boleh mundur dan takut terhadap bentuk-bentuk teror seperti itu. Dia mengajak semua umat Katolik untuk melawan teror.

Kepada pihak keamanan, AHP mendorong untuk segera mengusut tuntas peristiwa dan termasuk latar belakang peristiwa ini. Dia juga meminta agar pihak keamanan wajib melindungi umat beragam apapun dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

Sebagaimana diberitakan, seorang laki-laki misterius membawa pedang panjang dan satu tas hitam mendadak masuk ke Gereja Stasi Santa Lidwina Bedog Paroki Hanti Santa Perawan Maria Tak Bercela Kumetiran di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2) saat sedang berlangsung perayaan ekaristi. Penyerang berhasil melukai Romo Karl Edmund Prier, SJ, dan mengganggu  umat yang sedang kusuk berdoa.

Pihak keamanan akhirnya melumpuhkan pelaku dengan menghadiahkan sebuah tembakan. Pelaku kemudian segera dilarikan ke rumah sakit, sementara Romo Karl Edmund Prier dibawa dengan kendaraan umat ke Panti rapih.  (vic)

Komentar ANDA?