Kembalikan Kejayaan Sekolah GMIT di NTT

0
537

NTTsatu.com – KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), meminta pihak Gereja untuk segera mengembalikan kejayaan sekolah GMIT di NTT. Hal itu dikatakan Gubernur saat menghadiri syukuran HUT Jemaat Yegar Sahaduta Oenaek, Klasis Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Jumad 06/09/2019.

“Saya ingat persis, dulu itu sekolah GMIT dibawah yayasan Yupenkris, sangat ditakuti oleh sekolah negeri dalam hal prestasi dan juga kedisiplinannya. Setiap kali ada perlombaan apapun, pasti sekolah GMIT yang juara.
Tetapi sekarang keadaan itu berubah drastis. Oleh karena itu saya minta pihak GMIT melalui Gereja – Gereja untuk segera mengembalikan kejayaan itu,” kata Gubernur.

“Karakter Yesus harus ditampilkan didalam pribadi setiap jemaat, sehingga menurut saya pendidikan berkarakterlah yang harus dikedepankan untuk menjadikan karakter Yesus nampak dalam diri setiap orang. GMIT dan Gereja harus bersama – sama serius mengerjakan hal ini,” lanjut Viktor.

Orang nomor satu di NTT ini juga mengajak seluruh anggota jemaat yang 80 persennya bekerja sebagai petani dan peternak ini, untuk serius mengerjakan usaha mereka ini.

“Saya bangga masyarakat ditempat ini mau berwirausaha. Jangan hanya mau menjadi PNS, karena pengusaha itu penghasilannya lebih besar dari PNS. Tinggal dirubah cara berpikir dan cara kerjanya. Mereka bukan lagi menjadi buruh tani maupun buruh ternak, tetapi harus dijadikan pengusaha tani dan pengusaha ternak. Pemerintah saat ini serius memperhatikan hal ini, mulai dari sistem permodalan maupun bagaimana memfasilitasi penjualan hasil yang mereka peroleh,” sambung VBL.

Diakhir sambutannya, Gubernur kembali mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan.

“Saat ini Kota Kupang mulai berbenah dan sudah mulai menunjukan hasil yang baik. Kebersihan sudah mulai nampak, walaupun belum sesuai harapan. Oleh karena itu kita harus mendukung agar NTT bisa bebas dari masalah sampah, khususnya sampah plastik.
Khusus mengenai sampah plastik ini, jika ada pembangunan gedung atau rumah yang harus dicor, maka sampah plastik ini juga dicampur dengan semen lalu dicor. Hal ini saya pelajari di Singapura, dan mereka berhasil menanggulangi masalah sampah plastik,” tambah gubernur.

Sementara itu dalam Suara Gembala yang disampaikan oleh Ketua Majelis Sinode GMIT, Merry Kolimon, menjelaskan bahwa saat ini Gereja sedang berusaha untuk membawa perubahan demi membuat NTT bisa sejahtera.

“Selain tugas Gereja membawa kabar baik bagi semua orang, saat ini kami juga sedang mempersiapkan Gereja untuk menjadi pusat belajar bagi anak – anak. Kita mempersiapkan SDM sedini mungkin, sehingga masyarakat NTT dapat terbebas dari tawanan, baik tawanan kebodohan maupun tawanan kemiskinan. Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sehingga target kami untuk menghasilkan masyarakat sejahtera di NTT dapat terealisasi dalam waktu dekat,” kata Merry. (hms ntt)

Komentar ANDA?