Victory-Joss Akan Buka Sekolah Tinggi Pelayaran di Rote

0
896
Foto: Ribuan Mass yang mengikuti kampanye dialogis pasangan Victory-Joss di Desa Daleholu, Kecamatan Rote Selatan, Kabupaten Rote Ndao, Minggu (11/3).

NTTsatu.com – BA’A – Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi Kepulauan. Karena itu pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur NTT, Viktor Laiskodat dan Yoseph Nae Soe jika terpilih, mereka akan membangun Sekolah Tinggi Pelayaran di Kabupaten Rote Ndao yang merupakan kabupaten terselatan di wilayah Indonesia.

Bagi orang Rote, laut adalah sahabat mereka, tempat mereka bermain dan mereka suka menantang badai, bahkan hanya dengan perahu kecil bisa sampai di Australia. Karena itu, supaya keahlian anak anak Rote itu lebih berdaya-guna, kita akan buka Sekolah Tinggi Pelayaran di Rote,” tegas Viktor Laiskodat saat kampanye dialogis putaran terakhir Zona 2 di Desa Daleholu, Kecamatan Rote Selatan, Minggu (11/3).

Menurut Viktor, karena sering sekali berlayar hingga melewati batas zona maritim Indonesia sehingga masuk sampai Australia, maka perlu ada sekolah tinggi pelayaran agar anak anak Rote belajar dunia kemaritiman.

Di hadapan sekitar 4.000 massa yang datang dari desa-desa se-kecamatan Rote Selatan, Viktor menegaskan, kehadiran pemimpi sejatinya harus membawa harapan baru bagi rakyatnya, dan mendorong terwujudnya mimpi masyarakat dengan gebrakan yang berani. Karena itu, sebut dia, pemimpin itu harus memiliki empat kriteria utama, yakni punya kekuatan religius, kekuatan intelektual (cerdas), sehat jasmani dan rohani, juga punya jaringan yang luas.

Menurut Viktor, NTT memiliki kekayaan alam begitu luar biasa. Punya laut yang luas dan panas yang cukup tapi masih mengimpor garam dari negara lain. NTT memiliki garis pantai yang panjang dengan air laut yang jernih sehingga mampu memproduksi garam dalam jumlah besar. NTT sebagai daerah yang panas sangat cocok untuk pengembangan garam dan paling tidak bisa berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan garam nasional.

“Saat ini Indonesia membutuhkan 3,8 juta metrix ton garam per tahun. Jumlah itu harus diimpor dari Autralia, China dan India. Kita memiliki mimpi bahwa kita bisa menjadikan NTT daerah produksi garam dan mampu menjawab kebutuhan nasional paling tidak 1,5 juta metrix ton per tahun. Jika itu bisa kita lakukan maka NTT akan memiliki nilai dan posisi tawar yang tinggi secara nasional. Di situ NTT akan diperhitungkan karena kita berkontribusi untuk kebutuhan,” jelas Viktor.

Ia juga menyinggung soal pembangunan jalan provinsi. Bagi dia, yang dilakukan jika dipercayakan rakyat NTT adalah bukan mencicil pekerjaan jalan tapi mencicil duit setelah jalan dikerjakan oleh pihak ketiga.

Artinya, menurut dia, pemerintah bekerja sama dengan pihak ketiga atau rekanan untuk pembangunan jalan untuk satu tahun angaran, dan pemerintah membayar sesuai ketesediaan anggaran. Kelebihan anggaran dibayar secara cicil selama beberapa tahun mepada rekanan. Tapi pekerjaan jalan selesai dalam tahun anggaran berjalan.

“Jadi yang dicicil itu bukan pekerjaan jalannya, tapi uang yang kita cicil kepada pihak ketiga,” tegas mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini.

Viktor juga menjelaskan, dalam menunjang pembangunan, manusia NTT harus memiliki sumber daya dan kecerdasan mumpuni lewat berbagai jenjang pendidikan. Jika pendidikannya rendah, mustahil sebuah wilayah bisa berkembang dan akan tetap berada dalam kubangan kemiskinan.

“Karena itu kita harus menyiapkan sumber daya manusia itu dengan baik. Pemerintah harus mendesain bagimana semua anak-anak NTT bisa mengenyam pendidikan secara baik dengan menyediakan perpustakaan yang dilengkapi buku-buku. Dan setiap anak diwajibkan membaca buku dua jam sehari,” kata Viktor.

Karena itu, Viktor meminta kepada masyarakat Rote Ndao untuk memberi kuasa kepada Victory-Joss pada 27 Juni 2018 agar bisa melakukan perubahan untuk NTT,” katanya. (tim media)

Komentar ANDA?