Wagub Jelajahi 73 Km Jalan Provinsi di Mangarai Timur

0
887

NTTsatu.com – MATIM – Setelah pada tanggal  13 Januari 2020 Wakil Gubernur NTT Yosef Nae Soi menabur secara simbolis benih ikan Kerapu di Labuan Kelambu Kabupaten Ngada yang jumlah keseluruhan benih yang dibudidayakan 1 juta lebih, maka hari kedua (14 Januari 2020) meninjau Jalan Provinsi Mbazang Bealaing Mukun sepanjang 73 km.

Kondisi jalan yang sangat terjal di lereng gunung dengan jurang-jurang  yang sangat berbahaya bagi pengemudi yang tidak terbiasa. Lekak lekuk jalan dengan belokan-belokan yang tajam dengan bebatuan licin yang  membuat mobil double gardan yang  ditumpangi harus mengalah dan mengatur ‘slak’ agar bisa lewat.

Para penumpang harus memegang sandaran dengan kuat agar tidak terlempar dari tempat duduknya. Saya namakan jalur ini sebagai “jalur neraka”. Kendatipun selama 7 jam lamanya iringan mobil Wagub Yosef didampingi Bupati Manggarai Timur  dan rombongan “putar ke kiri dan putar ke kanan” namun begitu terhibur menyaksikan pemandangan alam pegunungan yang cantik mempesona. Jalanan licin dan terjal membuat kami harus turun dan berjalan kaki selama beberapa kali.

Di sepanjang jalan berderet rumah-rumah penduduk dengan komoditas ekonomi yang luar biasa (ada jagung yg sdg siap panen, fanili, cengkeh, coklat, padi, kopi waow bermacam macam). Sayang  sekali hasil jerih payah para petani ini tidak bisa dijual ke kota karena tranportasi yang buruk.

Hal ini diakui oleh penduduk di sepanjang jalan yang kami temui. Mereka begitu.polos, lugu dan tidak tau mau mengatakan apa. Inilah fakta kehidupan.

Aku begitu terenyuh melihat kondisi ini dan keluar dari mobil dan berjalan kaki. Aku bergumam dalam hati, “terkutuklah aku jika aku melakukan korupsi uang rakyat sementara rakyat begitu susah. Aku begitu enak menikmati kehidupan. Naik mobil, motor, bemo, ada listrik, nonton TV, nonton film, makan di restaurant dsb, sementara di belahan kehidupan yang lain, sebagian sesama saudara tidak akan pernah menikmatinya sampai dia dan keturunannya masuk liang kubur”.

Inilah paradoks kehidupan yang harus dijembatani. Tepat sekali Gubernur Viktor dan Wagub Yosef memulai membangun jalan ini. Kepada  Wagub di kediamannya di Bajawa dengan kelakar saya katakan, ” Pak Wagub, Bapak berdua dengan pak Gubernur akan masuk Surga membangun jalan Provinsi ini. Mudah2an “jalur neraka” ini satu saat menjadi “jalur Surga”, sebuah jalan dimana mama-mama, bapak-bapak tersenyum bahagia, jalan dimana anak-anak dengan  kaki telanjang berjingkrak gembira penuh bahagia melihat mobil-mobil yang lewat, sebuah jalan dimana mereka bisa ke Kota untuk menjual hasil-hasil pertaniannya.

Lepas kira-kira 15 km dari Wukir kami berpapasan dengan mobil jenazah. Mobil tidak mampu lagi melewati jalanan yang terjal dan licin. Untung Bupati Matim dengan sigap mengambil sikap. Menyiapkan mobil patroli Satpol PP Matim untuk membawa petih jenazah dan keluarganya. Mobil ini juga terseok-seok melewati ruas jalan yang rusak berat ini. Puji Tuhan mobil bisa lewat juga.

Membangun Jalan Provinsi dengan kondisi seperti ini tidaklah semudah membalik telapak tangan. Membutuhkan komitmen yang besar dari Kepala Daerah, membutuhkan dana yg tidak sedikit, membutuhkan kerja keras, kontrol dan pengawasan yang luar biasa dari pihak-pihak terkait. Terima kasih kepada Kraeng Yohanes Rumat yg selalu bersuara untuk ini.

Saat ini secara perlahan-lahan Pemprov NTT membangun jalan ini ( TA 2019). Segmen 1 (Bealaing-Mukun-Mbazang) sepanjang 5 km. Dalam foto nampak jln beraspal /hotmix yg mulus antara Mukun-Mbata dikerjakan oleh PT Wijaya Grahaputra. Segmen 2 ( juga di jalur yang sama, Bealaing Mukun Mbazang) dengan rincian 2 km HRS base ( Hot Rolled Street, lapis tipis aspal beton yang biasa digunakan pada lalu lintas sedang; selain itu 10 km GO, dikerjakan oleh PT Agogo Golden Group. Segmen 2 ini belum selesai.

Wagub Yosef sudah dengan tegas memerintahkan kontraktor harus segera menyelesaikannya sesuai dengan Adendum yang ada. Di depan Kadis PUPR Provinsi NTT, Bupati Matim dan semua rombongan yang ada Wagub Yosef dengan tegas menginstruksikan ini. ” Segera kordinasi dalam waktu dekat dan jangan berlama-lama”, kata Wagub Yosef kepada Kadis PUPR Provinsi.

Kita harapkan Jalur ini akan menjadi jalur transportasi yang lancar sehingga dinamika ekonomi dan sosial bisa terwujud. Jika jalur ini selesai dibangun di masa yang akan datang, berbagai potensi ekonomi yg ada termasuk pariwisatanya bisa dikembangkan. (marius A.J./bonne pukan)

Komentar ANDA?