Warga Australia Meninggal di Pantai Pangabatang

0
705

NTTsatu.com – Seorang warga Sidney Australia yang melakukan snorkeling di Pantai Pangabatang, Desa Kojadoi Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka, Senin (13/8) siang, ditemukan meninggal. Jenazahnya langsung dievakuasi ke kamar mayat BLUD TC Hillers Maumere.

Warga Asutralia tersebut diketahui bernama Marridy Anne Solway, perempuan berusia 56 tahun. Jenazahnya sudah dimandikan dan disimpan dalam lemari es. Rencananya akan dipulangkan ke negara asalnya.

Dia berada di Pangabatang bersama 6 rekan lainnya dari berbagai negara, seperti Amerika, Swiss, dan Italia. Tujuh warga negara asing ini melakukan Tour Komodo Flores, dari Labuan Bajo sejak Minggu (5/8) lalu. Pangabatang merupakan objek wisata terakhir selama 10 hari. Tour Komodo Flores ini ditangani agent travelling dari Peak DMC, dengan Ignas Kassar sebagai tour leader.

Ignas Kassar yang ditemui di kamar mayat menjelaskan awalnya korban mengaku badan tidak sehat. Pagi hari sebelum sarapan, korban sempat mengeluh mengalami sakit pada bagian pinggang dan tulang belakang. Sakit ini sempat juga dialami korban sewaktu di Bajawa. Menurut Ignas Kassar, korban mempunyai riwayat sakit karena pernah mengalami kecelakaan waktu snorkeling.

Di Pangabatang, awalnya korban tidak berniat melakukan snorkeling. Namun entah bagaimana, akhirnya dia meminta izin untuk snorkeling.

Ignas Kassar memberikan izin dengan catatan snorkeling tidak terlalu jauh, dan hanya cukup setengah jam saja. Karena setelah itu mereka harus sudah makan siang. Sementara itu kawan-kawan korban sudah melakukan snorkeling pada berbagai spot yang bebeda.

Korban snorkeling sekitar 15 meter dari bibir pantai. Saat itu laut dalam keadaan tenang, dengan ketinggian mencapai ukuran pinggang orang dewasa, Setelah setengah jam, sesuai waktu yang ditentukan, korban tidak muncul ke permukaan. Padahal rekan-rekannya sudah kembali ke darat untuk makan siang.

Karena korban belum muncul, Ignas Kassar mengaku sempat mencari-cari sepanjang bibir pantai. Dia menduga kemungkinan korban sudah berada di daratan, atau sedang ngobrol dengan beberapa turis asing yang waktu itu juga berada di Pangabatang.

Setelah mencari selama kurang lebih satu jam, akhirnya Ignas Kassar menemukan korban dalam posisi terkelungkup di permukaan laut. Korban sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ignas Kassar sempat memberikan pertolongan pertama dengan memompa bagian perut yang kemasukan air laut. Namun upaya itu ternyata tidak berhasil.

Korban lalu dibawa ke Dermaga Nangahale dengan menggunakan kapal carteran. Di Nangahale sudah menunggu sebuah mobil ambulance dari Puskesmas Watubaing.

Pantauan media ini, mobil ambulance yang memuat jenazah korban tiba kamar mayat pukul 17.34 Wita. Saat diturunkan dari ambulance, seluruh badan korban ditutup dengan selembar kain dan sebuah handuk.

Sebelum dimandikan, Ignas Kassar sempat membuka penutup bagian wajah korban. Tampak ada busa putih yang keluar dari mulut morban.

Berita kematian warga Australia ini spontan mulai terdengar. Aparat keamanan baik dari Polri dan TNI pun langsung menuju kamar mayat. Reskrim Polres Sikka menurunkan Unit Identifikasi untuk melakukan tindakan kepolisian. Puluhan aparat kepolisian polisi dari Sat Reskrim, Sat Intel, Sat Narkoba, juga Intel Kodim Sikka dan Intel Lanal Maumere tampak memenuhi kamar mayat. (vick)

 

Foto: Jenazah warga Australia sedang berada di kamar mayat BLUD TC Hillers Maumere, Senin (13/8);

Komentar ANDA?