Yohanes de Rozari: Masyarakat Adalah Universitas Abadi

0
744

Kisah Politik Politisi Yohanes De Rosari

BINTANGNYA  terus bersinar bersama bergulirnya waktu. Waktu juga yang menjadikan dirinya seperti sekarang ini. Waktu jugalah yang mengantarnya menuju Ina Boi sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT setelah sebelumnya sempat melaksanakan kehendak rakyat sebagai legislator di Lembata selama dua periode.

Sebelumnya sosok ini sangat rentan dengan urusan politik. Maklum dirinya saat itu masih berkutat didunia bisnis dan familiar dengan urusan komoditi.

Meski demikian suami Elisabeth Silimalar ini berkeyakinan tak ada yang tak mungkin dibawa terik matahari jika kita memiliki kemauan . “Everithing is possible”. Keyakinan itulah yang membuat Pemilik CV. Lestari ini memutuskan untuk menghentakkan kaki, mengepalkan tangan dan bernasar mulia terjun ke tanah politik.

Keputusan yang dimaknai sebagai langkah berani yang membuat semua pihak sulit menebak jarum keberuntungan dan kompas politik politis Yohanes de Rosari selanjutnya.
Inilah yang kemudian dimaknainya sebagai dinamika kehidupan dan romantika politik politisi.

Dalam kondisi seperti itu, Sarjana Ekonomi ini kemudian menawarkan idealisme brilian dengan argument fantastic bahwa masyarakat adalah “universitas abadi” yang mesti dibela harkat dan martabatnya menuju bonum commune. Dan jalan menuju itu bisa terlaksana bila dirinya berada dalam singgasana para elite pengambil kebijakan, setidaknya menjadi Anggota DPRD yang so pasti memiliki trifungsi sesuai amanat undang – undang.

Alhasil. Bintang keberuntunganpun berpihak padanya. Benar benar dramatis. Sang Yohanes De Rosari, kelahiran Sagu Atumatan Adonara dalam dalam melakukan safari politiknya ke negeri SOLAR (Solor, Lembata, Adonara, Alor, Flores Timur ) cenderung mengedapankan etika politik yang santun dan mengandalkan sikapnya yang persuasive yang selama ini ditaburnya dalam menggalang dukungan.

Etika politik ini merupakan magnet utama yang membuat dirinya sebelum dipilih masyarakat Dapil NTT VI sudah terbukti mendapat simpati dan kepercayaan dari konstituen di Dapil Lembata III (Omesuri-Buyasuri sekaligus dipercayakan lembaga sebagai Ketua DPRD Lembata periode 2009-2014.

Kemudian terpilih lagi dari dapil yang sama untuk periode 2014-2019 dan menempati lagi posisi pimpinan DPRD Lembata sebagai Wakil Ketua I.

Bintangnya benar – benar terus bersinar. Dan kali inipun Mantan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Lembata terpilih lagi sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT dengan total perolehan suara duabelasribu delapanpuluh enam (12.086) yang tersebar di Solor, Flores TImur (Larantuka sampai Boru), Adonara, Lembata dan Alor.

Setidaknya diantara sekian banyak anggota DPRD Provinsi NTT, masih ada satu nama yang tetap berkompas pada komitmen moral untuk tidak menyakiti hati masyarakat. Tidak ada Gundah Gulana. Gundah gulana itu telah berubah menjadi canda tawa. Romantika itu telah ditukarnya menjadi romantisme.

Dan kami, Komunitas Pergerakan YDR selalu berdoa agar rindumu terhadap Lembata jangan sampai mati. Cintamu terhadap masyarakat SOLAR (Solor, Lembata, Adonara, Alor, Flores Timur ) jangan sampai pudar.

Setidaknya sesuatu yang baik tidak hanya datang dari Nasareth-sesuatu yang baik itu telah ada dan lahir di tanah ini.

Satu salib di Golgota
Satu mujisat di Yerusalem
Embun di tepi tasik

(Inilah coretan komunitas Pergerakan YDR dì Lembata yang setia mendampinginya)

Komentar ANDA?