DENPASAR.NTTsatu.com – STIKOM Bali dan Tochinoki Japanese Language School mencapai kesepakatan untuk menempatkan sarjana STIKOM Bali yang ingin berkarir di Jepang. Disepakati pula sebagai langkah awal, per Januari 2016 STIKOM Bali akan mengirim 10 alumninya guna mengikuti pendidikan lanjutan bahasa Jepang di Tochinoki sambil berkerja di berbagai perusahaan teknologi informasi (TI) di Jepang.
Humas STIKOM Bali Rahman Sabon Nama menjelaskan, kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan empat delegasi dari Perhimpunan Pengusaha Percetakan Jepang dan Tochinoki Japanese Language School, Tochigiken yang dipimpin oleh Chiaki Yukuhiro dengan Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan di ruang kerjanya, Jumat (3/7/2015). Kedatangan rombongan dari Jepang ini diantar oleh H. Achamd Sastra dan Jalaludin yang dikenal memiliki jaringan ke Jepang.
Chiaki Yukuhiro menjelaskan, syarat utama untuk bisa kerja di Jepang adalah kemampuan menguasai bahasa Jepang baik lisan maupun tulisan, terutama tulisan kanji Level N2. Karena itu, setelah mahasiswa menamatkan pendidikan di STIKOM Bali, mereka diwajibkan mengikuti pendidikan bahasa Jepang lanjutan di Tochinoki Japanese Language School selama 2 tahun guna memperoleh sertifikat kemampuan berbahasa Jepang Level N2.
“Nah selama mereka sekolah atau kursus bahasa Jepang langsung di Jepang itulah mereka berhak bekerja paruh waktu guna memenuhi kebutuhan hidupnya selama di Jepang Setelah dua tahun dan mereka memperoleh sertifikat bahasa Jepang Level N2, maka mereka bisa memperoleh visa kerja selama 5 tahun untuk bekerja di berbagai perusahaan TI dengan gaji per bulan rata-rata Rp. 40 juta,” tutur Chiaki Yukuhiro.
Menanggapi penjelasan itu, Ketua STIKOM Bali dr. Dadang Hermawan mengatakan sangat respek dengan tawaran program tersebut. “Ini salah satu upaya STIKOM Bali agar alumninya siap memasuki era global,” kata Dadang.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan merekrut 10 alumni untuk dididik bahasa Jepang. “Kalau ada yang sudah bisa berbahasa Jepang lebih bagus lagi, kalau tidak bisa sama sekali, kita didik mulai dari nol selama 6 bulan sehingga mereka memiliki kemampuan bahasa Jepang Level N4, sebagai bekal mengikuti pendidikan lanjutan di Tochinoki untuk memperoleh Level N2.
“MoU tentang ini akan ditandatangani setelah lebaran,” tutup Dadang Hermawan. (rsn)