NTTsatu-com – MAUMERE – Manajemen BLUD TC Hillers Maumere membolehkan bayi hidrosefalus keluar dari rumah sakit tersebut. Karena tanpa orang tua dan tidak ada keluarga, bayi berumur 10 hari ini kemudian diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Sikka. Instansi terkait belum mempunyai tempat penampungan sehingga menitipkan bayi malang ini ke Biara Susteran Alma Maumere.
Pantauan media ini di Ruang NICU (neotanal intensive care unit), Senin (4/12) siang, petugas di ruangan, pihak BLUD TC Hillers Maumere, staf Dinas Sosial, dan dua orang suster dari Susteran Alma, tampak sibuk mengurus perpindahan bayi ini, baik secara administrasi maupun kebutuhan bayi.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Engeline Esther membekali kebutuhan bayi berupa pakaian dan menyerahkan kepada Kepala Bidang Pengembangan Mutu dan SDM BLUD TC Hillers Maumere Rin Djemahat. Seorang petugas medis di Ruang NICU langsung memakaikan pakaian yang baru kepada bayi laki-laki tanpa orang tua ini.
Sejumlah petugas medis tampak haru sekali, karena selama 8 hari mereka merawat bayi ini. Beberapa di antaranya sempat bercanda dengan bayi mungil ini, sebelum Suster Anastasia dan Suster Elisabeth membawa bayi ini ke Susteran Alma yang letaknya kurang lebih 500 meter BLUD TC Hillers Maumere.
Kepada media ini Engeline Esther menuturkan bayi hidrosefulus ini menjadi tanggungan negara karena ditinggalkan ibu kandungnya di Ruang Anggrek BLUD TC Hillers Maumere. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari ibu kandung dan keluarga, namun belum diketemukan juga. Dinas Sosial berkewajiban melakukan intervensi agar bayi ini dapat dirata dan diurus sebaik mungkin.
“Hari ini kami secara resmi menerima bayi ini dari BLUD TC Hillers Maumere. Untuk sementara kami titipkan ke Susteran Alma, karena kami tidak punya penampungan,” jelas Engeline Esther.
Suster Anastasia mengatakan pihaknya akan merawat secara baik bayi yang dititipkan Dinas Sosial. Dia mengaku sudah bekerja selama 15 tahun di bagian penampungan bayi dan anak-anak. Sewaktu masih bertugas di Malang, Suster Anastasia dan Suster Elisabeth sudah sering mengurus bayi dengan kelainan seperti hidrosefalus ini.
Bayi malang ini keluar dari rumah sakit sekitar pukul 13.00 Wita. Suster Anastasia menggendong saja bayi ini keluar dari Ruang NICU karena. Pihak rumah sakit tidak menyiapkan boks bayi karena persediaan yang sangat terbatas, sementara jumlah kebutuhan sangat tinggi. Meski demikian mereka tetap mengupayakan boks bayi agar bayi malang ini dapat dibaringkan di dalam boks bayi.
Sebagaimana diberitakan, seorang perempuan bernama Martha Hedo, 33 tahun, melarikan diri dari BLUD TC Hillers Maumere, Minggu (26/11). Dua hari sebelumnya dia melahirkan seorang bayi laki-laki dengan kelainan pada kepala atau hidrosefalus dan asfiksia berat.
Perempuan tersebut masuk rumah sakit pada Jumat (24/11) pukul 06.00 Wita. Pada pukul 08.15 Wita, dia melahirkan seorang bayi laki-laki melalui operasi cesar. Berat bayi 4.300 gram dan panjang 47 centimeter.
Pada Minggu (26/11) sekitar pukul 19.00 Wita, ibu ini melarikan diri dalam kondisi luka bekas operasi yang perlu mendapat perawatan lebih lanjut. Sampai Senin (4/12), Martha Hedo belum ditemukan juga. (vic)