Kader Yang Tidak Amankan Keputusan Partai Pasti Diberi Sanksi

0
636
Foto: Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Marianus Sae dan Emi Nomleni didampingi Herman Herry saat menghadiri deklarasi dan pengumuman dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Minggu (17/12)

NTTsatu.com – MAUMERE – Keputusan DPP PDI Perjuangan untuk mengusung pasangan Marianus Sae dan Emi Nomleni menjadi calon gubernur dan wakil Gubernur NTT sudah final. Karena itu semua kader partai harus mengamankan keputusan ini. Bila ada kader yang tidak mengamankan keputusan ini pasti akan dikenakan sanksi sesuai aturan partai.

Hal ini ditegaskan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika mengumkan pasangan ini di Kantor PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 17 Desember 2017 pagi.

Di hadapaan ratusan kader partai yang mengikuti pengumuman itu , Megawati dengan tegas menyampaikan bahwa dia mengetahui adanya perbedaan-perbedaan yang tajam dan pro kontra terhadap pilihan yang diputuskan PDI Perjuangan. Namun dia berpesan agar menghentikan polemik, dan sebaliknya melihat ke depan dengan bekerja keras untuk memenangkan Marianus Sae dan Emi Nomleni.
“Kita berhenti berpolemik, mari bekerja dan beri kesempatan rakyat untuk memilih pasangan ini,” ajak dia.
Kepada kader-kader partai yang tidak melaksanakan keputusan ini, partai akan mengammbil sikap tegas sebagaimana peratuarn partai dan AD/ART partai.
Marianus Sae adalah Bupati Ngada yang sesdang menjalani tugasnya pada periode kedua dan Emi Nomleni yang menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Selain NTT, Megawati juga mengumumkan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk tiga propinsi lainnya. PDI Perjuangan mengusung Andi Rahman dan Suyatno di Riau, Haji Asrun dan Hugua di Sulawesi Tanggara, serta Murad dan Barnabas Orno di Maluku.

Pengumuman ini molor 1 jam dari sebelumnya rencana dimumkan jam 09.00 Wita. Marianus Sae datang ke Kantor DPP PDI Perjuangan dengan mengenakan pakaian adat Ngada. Sementara Emi Nomleni mengenakan kebaya berwarna merah dipadu kain tenun asli NTT.

Dalam prolog singkatnya, putri mendiang Bung Karno itu sempat sempat menyinggung panasnya konstelasi politik di NTT yang diwarnai aksi demo penolakan terhadap Marianus. “Kalian demo aja, mau yang ini, mau yang itu. Wong cuma butuh 2 orang ko,” seloroh dia.

Pada momen yang tampan itu, Megawati juga menjelaskan latar belakang dan pertimbangan partai memutuskan seseorang sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Untuk NTT, DPP PDI Perjuangan mempertimbangkan prestasi Marianus Sae selama 7 tahun memimpin Kabupaten Ngada. Bupati Ngada itu dalam pandangan Megawati adalah sosok seorang yang pekerja keras, mempunyai leadership yang cocok dengan karakter masyarakat NTT yang plural dan keras.

Sementara tentang Emi Nomleni, Megawati menilai sebagai seorang perempuan yang sederhana dengan penampilan yang rapih, tekun berbaklti untuk masyarakat dan partai. Megawati sangat memperhatikan aspek gender, sehingga diharapkan Emi Nmleni akan menjadi representasi kaum perempuan dalam jajaran pemerintahan NTT.

Secara khusus kepada Emi Nomleni yang hadir dengan pakaian tenus asli NTT dengan motif Timor, Megawati berpesan untuk memperhatikan kerajinan tenun dan usaha kjecil menengah masyarakat, serta seni dan budaya NTT yang unik.

Deklarasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di empat provinsi ini dihadiri pengurus DPP PDI Perjuangan, serta DPD dan DPC patai dari empat provinsi itu. Deklarasi ini mengambil tema lingkungan hidup dan hijau alam.

Megawati menegaskan tentang pentingnya dalam konsep sustainabily  development untuk memperhatikan lingkungan hidup sebagai salah satu aspek. Kepada para balon gubernur dan wakil gubernur Megawati berpesan agar serius memperhatikan lingkungan, baik di darat maupun di laut. (vic)

Komentar ANDA?