194 Orang Lolos Awal Calon Pimpinan KPK

0
416

NTTsatu.com – Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan hasil seleksi administrasi pendaftar pimpinan KPK pada Sabtu, (4/7) siang. Semula, peserta yang mendaftar sebanyak 580 orang dan yang lulus seleksi administrasi hanya 194 orang.

Dari 194 orang terdapat 23 peserta perempuan yang lolos seleksi administrasi. mereka berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang dari institusi kepolisian, TNI, pengacara, dosen, bahkan ada yang pernah menjabat sebagai anggota DPR.

Selain itu, latar pendidikan mereka terbanyak dari berpendidikan S2 sebanyak 46 persen, S3 24,8 persen, dan S1 29,2 persen.

Melihat peserta calon pimpinan KPK dengan berbagai latar belakang pendidikan dan institusi yang berbeda, pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing angkat bicara dalam menanggapi peluang terkuat peserta yang akan lolos hingga tahap akhir dalam seleksi kepemimpinan KPK mendatang.

Emrus mengatakan siapapun bisa masuk dalam kepemimpinan KPK selama mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi. Akan tetapi Emrus melihat, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang tegas, berani serta bersih dari urusan politik. Sosok tersebut tentunya sangat tepat bila dia berasal dari latar belakang TNI.

“Saya kira kita perlukan sosok TNI di KPK, supaya KPK ini punya semacam terobosan-terobosan baru. Orang di TNI disiplinnya kuat. TNI sosok seleksi sangat ketat, integritas dan berkualitas,” ujar Emrus saat dihubungi Merdeka.Com, Sabtu (4/7) malam.

Selain dari sosok yang berintegritas, Emrus menilai orang orang dari TNI terbukti dikader dengan dasar pembinaan secara totalitas. Tidak hanya itu, TNI dinilai tidak pernah terlibat dalam kasus politik seperti halnya oknum polisi yang terseret dalam kasus hukum.

“Beda dengan kepolisian, masih bersentuhan dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), tilang di jalanan, bahkan kasus di Bareskrim yang kemarin-kemarin juga, masih banyak yang lain,” terang Emrus.

Tambah Emrus, orang dari kepolisian bukan berarti tidak bisa menjadi pimpinan KPK, “setiap profesi bisa masuk, hanya kalau dari polisi harus yang benar benar bersih,” cetusnya
Yang menjadi ketakutan Emrus, kepolisian lebih rentan dengan melakukan penyimpangan. Sebab sudah sangat sering bersentuhan langsung dengan masalah masyarakat.

Mengenai nama nama lain selain dari polri dan TNI yang tercantum dalam hasil seleksi Capim KPK, Emrus mengatakan akan diseleksi secara independen oleh Pansel KPK.

“Itu nanti kita liat dari pansel KPK. kita tidak bisa prediksi. Pansel itu independen sekali,” imbuhnya.

Satu nama yang disebut sebut Emrus yang memiliki peluang kuat dalam seleksi capim KPK saat ini adalah Jimly Asshiddiqie. Jimly dinilai memiliki pengaruh yang besar dan rekam jejak yang bagus selama menjadi ketua Mahkamah Konstitusi.

“Rekam jejak yang bagus, berani. Kalau dia masuk, harapan saya pansel meloloskan dia. Sangat layak jika meloloskan dia jadi pimpinan KPK. Presiden, DPR mesti meloloskan dia. Jimly sosok yang berani, idealis, dan punya integritas yg kuat,” ujarnya lagi.

Diketahui, proses seleksi pimpinan KPK untuk masa tugas 2015-2019 sendiri sudah dilaksanakan pendaftarannya sejak 5 Juni 2015 dan ditutup pada Jumat, 3 Juli 2015 pukul 12.00 WIB. Total jumlah pendaftar sebanyak 611 nama di mana 61 di antaranya adalah perempuan.

Dari seleksi tahap awal yang dilakukan oleh panitia seleksi calon pimpinan KPK, 194 orang dinyatakan layak untuk maju ke tahap seleksi berikutnya. (sumber Merdeka.com)

Komentar ANDA?