20 Ribu Orang Rebut 1.498 Formasi Pendamping Profesional

0
499

KUPANG. NTTsatu.com – Lebih dari 20.000 pelamar merebut 1.498 formasi tenaga pendamping profesional. Panitia sedang menyelesaikan berkas dan segera dikirim ke Jakarta untuk proses selanjutnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Flory Mekeng yang dihubungi melalui salah satu Kepala Bidangnya, Fritz Wungubelen di Kupang, Rabu, 09 September 2015 mengatakan, pelamar yang memasukan permohonannya mencapai lebih dari 20.000 orang.

“Pelamarnya memang sangat banyak karena datang dari seluruh wilayah provinsi NTT. Penitia sedang membereskan semua dokumen tersebut untuk selanjutnya dikirim ke Jakarta. Prosesnya di Jakarta jadi kita hanya menunggu saja, setelah diantar ke Jakarta, kapan Jakarta mengembalikan ke Provinsi untuk selanjutnya dilakukan seleksi di sini,” kata Fritz.

Fritz menjelaskan, formasi yang disiapkan untuk menjadi tenaga pendampng professional itu sebanyak 1.498 orang. Perinciannya, untuk tenaga ahli pemberdayaan masyarakat desa yang bertugas di kabupaten/Kota sebanyak 29 orang, tenaga pendamping desa bertugas di Kecamatan sebanyak 175 orang dan tenaga pendamping lokal desa yang bertugas di desa sebanyak 1.294 orang.

“Semua calon tenaga pendamping itu diprioritaskan mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja sebagai pendamping masyarakat desa minimal empat tahun. Ini syarat yang utama, karena kita membutuhkan orang yang langsung kerja dengan pengalaman yang ada bukan mereka yang tidak memiliki pengalaman sedikitpun di bidang tugas ini. Usia yang dibutuhkan adalah minimal 25 tahun dan maksimal 50 tahun,” jelas Fritz.

Menurut Frits, dokumen para pelamar yang dikirim ke Jakarta itu nanti  akan diproses di Jakarta untuk menentukan siapa saja yang akan lolos untuk mengikuti seleksi selanjutnya. Jadi ketika Jakarta mengirim kembali dokumen itu tentu tidak semuanya lolos untuk mengikuti seleksi lanjutan.

Karena itu, Frtiz berharap, para pelamar bersabar menunggu saja apakah lolos seleksi tahap pertama yakni seleksi administrasi. “Yang pasti, mereka yang tidak memiliki pengalaman sebagai tenaga pendamping masyarakat desa tentu kemungkinan kecil sekali untuk lolos,” katanya. (bp)

=====

Foto: Kepala BPMPD NTT, Flory Mekeng

Komentar ANDA?