NTTsatu.com – JAKARTA – Kanker masih merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Setelah sebelumnya viral Akar Bajakah yang potensi sembuhkan kanker payudara, kini tiga orang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengklaim telah menemukan obat alternatif yang berpotensi sembuhkan kanker serviķs dari racun duri Lionfish.
Lionfish sendiri merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk dalam genus Pterois dan tersebar di wilayah Indo-Pasifik. Duri-duri pada tubuh Lionfish mengandung racun untuk pertahanan diri. Dikutip dari detikFood, manusia yang terkena racunnya dapat merasakan gejala seperti berkeringat, pening, sakit kepala, mual, muntah, demam, hingga kejang dan kesulitan bernafas.
Mustika, salah satu mahasiswa peneliti mengaku dibantu oleh dosen pembimbing mencari metode yang tepat untuk mengekstrak racun tersebut menjadi zat alternatif antikanker serviks.

Mustika mengatakan penelitian berawal dalam rangka ikut serta dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Kemenristekdikti. Ide didapat ketika mereka mencari hewan beracun melalui internet dan menemukan Lionfish, jenis spesies ikan infasif, yang tidak hanya beracun namun juga merugikan bagi nelayan setempat.
“Kasus kanker serviks di Indonesia kan meningkat. Lebih lanjut, Lionfish juga mengalami spesies infasif menyebabkan ledakan populasi hingga 700%. Ledakan ini menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan sekitar,” cerita Mustika.
Berangkat dari permasalahan tersebut, ketiga mahasiswa UI ini menggali lebih dalam literatur terkait penggunaan Lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam.
“Setelah membaca-baca jurnal Lionfish memiliki kandungan peptida yang memiliki sifat antiproliferatif dan dapat menjadi zat antikanker,” jelas Mustika pada, Selasa (20/8/2019).
Hasil uji in vitro terhadap sel Hela yaitu sel kanker serviks menunjukkan bahwa racun Lionfish memiliki efek inhibisi sebesar 37% terhadap sel kanker serviks. Efek inhibisi ini menunjukkan pengujian berhasil membunuh sel kanker yang ada. (*/bp)